𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚝𝚑𝚒𝚛𝚝𝚢 𝚝𝚑𝚛𝚎𝚎

640 62 4
                                        


B E H I N D T H E S C E N E

 B E H I N D   T H E   S C E N E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

"Sebenarnya aku ingin memasukkan batangku langsung karena aku juga sudah tidak tahan."
"Tapi karena nanti kau akan terluka, aku akan menjinakkannya dulu agar bokong cantikmu ini tidak kaget."

Seolah-olah ingin menjadikan kalimatnya itu sebagai kenyataan, Hyunjin fokus dalam kegiatannya; melunakkan lubang bawah Jeongin. Dengan gerakan mirip menggunting, Hyunjin menggerakkan dua jarinya dalam lubang Jeongin guna membentuk jalan masuk.

Blup blup. Suara lengket terbentuk setiap kali jari panjang Hyunjin bergerak. Cairan saliva dan cairan lengket yang tercampur membuat lubang bokong Jeongin berbunyi vulgar mengikuti gerakan jari Hyunjin.

"Relax, Yang Jeongin." Sambil menepuk-nepuk pantat Jeongin dengan tangan satunya yang bebas, Hyunjin berusaha menenangkan Jeongin. Tanpa bisa bergerak ataupun berbicara, Jeongin sedang terdiam seraya mengeluarkan lirihan payah. Jari Hyunjin sepertinya telah membuat Jeongin melemah dan tegang dalam waktu bersamaan. Sensasi yang Hyunjin berikan membuat kepala Jeongin putih tidak bisa berpikir jernih. Jeongin ingin menendang Hyunjin namun Jeongin takut jika ia bergerak, sensasi aneh yang sedang menyinggah lubang pantatnya sana akan ikut menyerangnya.

Hyunjin ikut menahan nafas atas pemandangan Jeongin yang melemah payah dibawahnya. Baru jari yang masuk, Jeongin sudah lemas begini. Wajah Jeongin telah basah dengan air mata deras yang membuat wajah lelaki Yang itu terlihat cantik luar biasa di mata Hyunjin. Bibir Jeongin termangap-mangap tanpa bisa berkata apa-apa selain berlirih. Bukan main jika Hyunjin memasukkan batangnya sebentar. Memikirkan wajah apa yang akan ditunjukkan Jeongin sebentar mampu membuat bibir Hyunjin jadi kering.

Srek. Hyunjin menurunkan kaki Jeongin yang berada di bahunya lalu menuntun kaki tipis itu agar kaki Jeongin melingkari bagian pinggangnya.

Kini kaki Jeongin melingkari sempurna pinggang Hyunjin, dengan Hyunjin yang berada diantara dua paha mulus Jeongin.

Plop!

"Eungh..!" Jeongin mendesah pendek saat tiba-tiba dua jari Hyunjin keluar begitu saja dari lubangnya. Bersamaan dengan sensasi cairan kental yang keluar dari lubangnya, Jeongin merasakan kini nafasnya bekerja normal kembali setelah tercekat payah beberapa menit. Sepertinya Hyunjin telah menyelesaikan kegiatan gilanya dibawah sana.

Dengan kekuatan tak bersisa, Jeongin menunduk kecil. Jeongin berniat menatap membunuh Hyunjin untuk melemparkan keganasannya yang tertumpuk sejak Hyunjin melemparnya ke atas ranjang. Jeongin juga ingin memaki Hyunjin yang telah berani menusuk-nusuk lubang bawahnya dengan sinting.

Namun.

Belum saja Jeongin menatap Hyunjin dengan mata membunuh, belum saja Jeongin melemparkan kalimat sarkasnya ke arah Hyunjin, Jeongin harus dikejutkan lagi dengan kegiatan Hyunjin di bawah sana.

| 𝚂𝙴𝙰𝚂𝙾𝙽 𝙸 | 𝙱𝙴𝙷𝙸𝙽𝙳 𝚃𝙷𝙴 𝚂𝙲𝙴𝙽𝙴 ;  𝙷𝚈𝚄𝙽𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang