𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚏𝚘𝚞𝚛

98 15 1
                                    


B E H I N D   T H E   S C E N E

B E H I N D   T H E   S C E N E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

"Saya akan pergi sebentar menemui Sutradara Wang untuk pengecekan. Pengambilan scene-nya akan dimulai satu jam lagi jadi anda memiliki waktu beristira—"

"Kau sudah berkata sebanyak tiga kali. Aku bukan anak kecil."

Hyunjin memotong cepat perkataan Manager Won yang lagi-lagi berbicara panjang. Entah kenapa pria tua ini sangat suka sekali berbicara ini itu padahal dirinya bukan lagi anak kecil yang suka buat onar.

"Oh ya. Jangan lupa bawakan aku ice americano saat kau kembali." Lanjut Hyunjin seraya membaringkan tubuhnya di atas sofa untuk tidur sebentar. Jadwal padat belakangan ini membuat waktu tidur Hyunjin jadi kurang.

"...." Manager Won yang sudah terbiasa diperlakukan begitu oleh Tuan mudanya itu pun hanya bisa membungkukkan tubuh sopan lalu keluar dari ruangan.

Nafas teratur pun mulai keluar masuk dari hidung Hyunjin. Menandakan lelaki itu sebentar lagi akan jatuh dalam tidur pulas.

Namun.

Tok tok.

Suara ketukan pintu membuat kesadaran Hyunjin yang hampir menghilang kembali terkumpul. Dengan rasa jengkel Hyunjin membuka matanya; menatap tajam pintu.

"Siapa?" Salah satu stylist Hyunjin yang berada dalam ruangan bertanya ke arah pintu. "Oh. Aku Yang Jeongin." Dan beralih kaget saat mengetahui tuan pengetuk pintu barusan adalah Yang Jeongin, Aktor yang akan merekam CF bir bersama Hyunjin hari ini.

Si stylist langsung membukakan pintu untuk Jeongin. Para staff lain yang ada dalam ruangan Hyunjin pun ikut mendekatkan diri ke arah pintu untuk melihat wajah Jeongin. Bahkan mereka sampai tak mempedulikan Aktor mereka, Hwang Hyunjin yang kelihatan terganggu dengan kehadiran tiba-tiba seorang Yang Jeongin.

Hwang Hyunjin mengusap poninya kasar ketika mata tajamnya mendapati wajah cerah Yang Jeongin di pintu sana.

"Maaf mengganggu." Ucap Jeongin dengan senyuman lebar cantiknya. "Aku hanya ingin memberikan ini." Dan lanjut Jeongin seraya memberikan paper bag besar ke tangan si stylist. "Makanlah bersama. Aku membelinya terlalu banyak tadi."

Jeongin datang bersama paper bag berisikan kue macaron. Diulurkannya paper bag berwarna kuning itu ke tangan si stylist, tersenyum hangat, lalu Jeongin membalikkan tubuhnya beranjak pergi dari ruangan Hyunjin—

"Sayang sekali. Aku sedang diet."

—sebelum suara Hyunjin menghentikan gerakan kakinya.

"...." Jeongin kembali membalikkan tubuhnya; menaruh pandangan ke arah sosok yang dari pertama kali ia masuk ruangan, tanpa membalas salam atau berdiri, hanya terbaring malas di sofa ujung ruangan.

| 𝚂𝙴𝙰𝚂𝙾𝙽 𝙸 | 𝙱𝙴𝙷𝙸𝙽𝙳 𝚃𝙷𝙴 𝚂𝙲𝙴𝙽𝙴 ;  𝙷𝚈𝚄𝙽𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang