Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
Semakin besar, Hyunjin semakin mirip dengan rupa Ibunya. Apa yang wajah Ibunya miliki, Hyunjin juga akan memiliki semua itu atas wajahnya. Bahkan titik hitam di bawah mata yang dimiliki oleh Ibunya pun Hyunjin juga memilikinya pula. Hwang Hyunjin berparas layaknya Oh Joo Hyun versi laki-laki.
Tidak ada wajah Keluarga Hwang sama sekali dalam wajah Hyunjin. Hyunjin lebih mirip sang Ibu daripada Ayahnya. Hal itu membuat sosok Hyunjin ditatap spesial oleh orang yang bukan berasal dari Keluarga Hwang. Jika foto para keturunan Hwang naik ke media, biasanya orang-orang akan berkomentar miring. Namun, saat foto Hyunjin yang naik, semua orang berkomentar memuja.
Ya walau sikap Hyunjin sedikit(?) brutal, rasanya sikap brutal Hyunjin itu bisa diampuni. Teman sekelas Hyunjin kembali mendekati Hyunjin walau Hyunjin berkata kasar. Perempuan seusia Hyunjin akan menyukai Hyunjin walau Hyunjin bersikap dingin. Para Guru menutup mata dengan aksi nakal Hyunjin. Dan orang-orang selalu memuji paras Hyunjin yang rupawan walau Hyunjin selalu menatap mereka dengan tatapan tidak suka. Semua orang diluar memperlakukan Hyunjin secara istimewa, termasuk Oh Joo Hyun, Ibu Hyunjin sendiri.
Joo Hyun tidak memarahi Hyunjin saat Hyunjin bolos sekolah. Joo Hyun tidak memarahi Hyunjin saat Hyunjin tidak sengaja merusak bunga peliharaannya. Joo Hyun tidak memarahi Hyunjin saat Hyunjin tidak lanjut ke tahap kuliah, dan malah berkata ingin bergambar saja seharian. Joo Hyun membiarkan Hyunjin agar Hyunjin akan hidup sesuai keinginan anak itu.
Berkat aksi melindungi Joo Hyun yang berlebihan, sikap Hyunjin lebih menjadi semakin anak itu memakan usia. Para tetua Keluarga Hwang yang merasa tidak bisa membiarkan nama Keluarga mereka akan tercemar pun memarahi Hyunjin habis-habisan. Bahkan Hyunjin dilarang memakan sesuatu selain meminum air selama satu minggu, dan hukuman ini sering diberikan untuk Hyunjin walau Hyunjin tidak melakukan kenakalan apapun.
Joo Hyun merasa hancur waktu itu. Putra kesayangannya dihukum berat, padahal jika diperhatikan dengan baik-baik, anak-anak Joo Hyun yang lain pun telah berbuat dosa dalam diam. Anak-anak Joo Hyun yang lain juga berbuat hal jahat yang melebihi sikap Hyunjin, namun mereka dengan pintarnya menyembunyikan hal jahat itu dengan sempurna agar tidak tercium Hwang Doo Seok. Bukan hanya itu. Keluarga Hwang seperti hanya memarahi Hyunjin jika terjadi sesuatu. Semua Keluarga Hwang hanya akan menyudutkan Hyunjin, seperti yang mereka lakukan pada Joo Hyun.
Terjadilah peperangan antara Joo Hyun dan para tetua Keluarga Hwang. Hyunjin adalah anak paling berharga yang Joo Hyun miliki. Hyunjin hanya memiliki Joo Hyun yang bisa membela anak itu di suatu kondisi. Joo Hyun pun mati-matian membela Hyunjin saat tetua Keluarga Hwang ingin sekali untuk menghukum Hyunjin lebih lanjut.
Joo Hyun membela keras Hyunjin. Walau Hyunjin sering suka berbuat nakal, Hyunjin ini baik anaknya. Dari kecil Hyunjin selalu menyiapkan ulang tahun Joo Hyun dan Doo Seok. Hyunjin menyiapkannya sendiri, tidak seperti para Kakaknya yang hanya akan mengirim ucapan selamat asal-asalan yang tertulis di kartu ucapan disertai paket bunga. Oh dan saat Hyunjin masih sangat kecil, Hyunjin sering memijat bahu orang tuanya, bernyanyi dan bergoyang di depan orang tuanya untuk memberikan orang tuanya itu hiburan.
Jika memiliki anak tampan yang berkelakuan manis begini, macam mana Joo Hyun bisa tega melihat Hyunjin dihukum dan disudutkan seperti itu.
"Ya pokoknya Ibuku bilang ia tidak pernah akan bisa melupakan hari lahirku dan tidak akan membiarkan seorang pun untuk memukulku walau aku telah berbuat salah."
Setelah menjelaskan panjang lebar kronologi cerita tentang kelahiran seorang Hwang Hyunjin, Hyunjin membasahkan bibirnya yang terasa kering. Kelebihan menjelaskan membuat bibir Hyunjin terasa kering.
Walau Hyunjin di cap sebagai lelaki sinting di mata orang-orang, di mata orang tuanya, Hyunjin di cap sebagai anak manis. Tidak seperti yang Hyunjin lakukan pada orang lain, Hyunjin itu tipikal yang sangat manja, manis dan jinak terhadap orang tuanya. Hal itu membuat Hyunjin sampai sekarang bisa menerima cinta paling terbanyak dari orang tuanya tanpa harus berusaha seperti para Kakaknya.
"Ibumu melewati masa muda yang keras..." Jeongin berujar dengan prihatin. Saat Hyunjin menjelaskan kisah kelahiran lelaki itu, yang menjadi fokus Jeongin adalah kisah Ibu Hyunjin. Bertumbuh dengan berharga tanpa beban apapun lalu tiba-tiba harus meninggalkan karirnya demi suatu pernikahan. Mulanya Ibu Hyunjin pasti senang karena sponsor dari Suaminya yang berskala besar. Namun semakin berjalannya waktu, tekanan dari Keluarga kaya pasti akan meruntuhkan mental seorang wanita yang hidup bermodalan paras cantik.
Angguk-angguk. Jeongin menganggukkan kepalanya tanda ia bisa mengerti dengan perasaan Ibu Hyunjin.
Ibu Hyunjin itu mantan Aktris. Lebih tepatnya Aktris terkenal pada jaman itu yang pasti mendapatkan banyak tepukan tangan dan cinta dari para penggemar. Kehadirannya yang digunakan semacam mesin penghasil anak, hubungan anak dan Ibu yang menjauh, Keluarga sang Suami yang tidak menghargai sosoknya. Itu adalah salah satu hinaan besar untuk seorang Aktris yang selama ini hidup dalam circle kehidupan yang indah.
"Bagaimana dengan Saudara-Saudaramu?" Kini Jeongin berinisiatif bertanya duluan mengenai lingkaran lainnya Keluarga Hyunjin. Kisah Hyunjin sangat berbeda dengan kisahnya, membuat telinga Jeongin terbuka.
"......" diam. Berbeda dengan wajah percaya diri saat menjelaskan betapa tampannya dulu saat ia lahir, kini wajah Hyunjin perlahan menggelap dengan bibir terkatup.
Jeongin pun meneguk ludahnya. Apakah ia baru saja menyentuh hal sensitif yang seharusnya tidak disentuhnya? Oh, rumit jika begitu. "Tidak usah jelaskan jika kau tidak ingin menjelaskannya." Seraya menggeleng-gelengkan kepalanya, Jeongin menolak penjelasan Hyunjin. Rasanya Jeongin yang akan bahaya jika ia mendengar kisah Hyunjin yang satu ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.