𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚜𝚒𝚡𝚝𝚢 𝚏𝚒𝚟𝚎

212 40 4
                                        


B E H I N D   T H E   S C E N E

B E H I N D   T H E   S C E N E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

[Jangan cari aku. Aku akan sangat marah jika kau menginjak belakangku kali ini. Aku hanya akan pergi sebentar untuk menyegarkan kepala ku sedikit. Maaf karena aku pergi sebelum kau bangun. Jangan menangis ya selagi aku tidak ada.]

Setelah hanya meninggalkan lima kalimat dalam surat, Jeongin telah menghilang selama dua minggu. Jeongin menghilang tiba-tiba saat Hyunjin sedang tertidur. Saat Hyunjin membuka mata, Jeongin sudah tiada. Hanya ada surat kecil yang tersisa di dalam genggaman tangan Hyunjin.

Hyunjin menangis subuh hari itu. Hyunjin menangis dalam ruang pemakaman Keluarga Yang saat matanya selesai membaca huruf terakhir. Hyunjin memang sudah menduga kalau Jeongin akan menyembunyikan diri dari dunia karena musibah yang menimpa Keluarganya. Tapi. Hyunjin tidak menduga kalau Jeongin akan menyembunyikan juga sosoknya itu terhadap Hyunjin. Hyunjin tidak pernah menyangka sedikit pun kalau Jeongin akan meninggalkannya dengan cara tiba-tiba begini.

"Tuan. Saya akan mencari Aktor Yang sekarang juga jadi berhentilah menangis—"

"Tidak. Jangan."

"Tapi—"

"Jangan. Jangan cari Jeongin untuk sekarang."
"Jeongin memintaku untuk tidak mencarinya....."

Melihat Hyunjin menangis, Manager Won tentu langsung bersiap untuk mencari Jeongin. Namun. Hyunjin tidak mengizinkan. Hyunjin menghentikan niat Manager Won yang ingin mencari Jeongin.

Kenapa?

Karena Jeongin meminta Hyunjin untuk tidak mencari lelaki Yang itu. Jeongin berkata kalau ia akan marah pada Hyunjin jika Hyunjin mencarinya. Plus. Hyunjin juga mengerti dengan keadaan hati Jeongin. Jeongin pasti butuh waktu sendiri. Kejadian buruk telah terjadi tiba-tiba pada Jeongin. Pasti Jeongin butuh waktu untuk menenangkan hati dan pikirannya. Karena hal itu, Hyunjin tidak mencari Jeongin. Hyunjin menahan keinginannya untuk mencari Jeongin—walau sejak Jeongin menghilang, Hyunjin tidak pernah berhenti menangis.

"Hyunjin-ah. Anakku. Makanlah walau sedikit saja."

Ibu Hyunjin, Joo Hyun, wanita yang wajahnya sungguh mirip dengan Hyunjin itu menatap putra bungsunya dengan tatapan mengkhawatirkan. Baru kali ini ia melihat anaknya terpuruk begini. Baru kali ini Joo Hyun mendapati sosok Hyunjin yang terpukul begini.

Rambut Hyunjin gondrong berantakan. Mata Hyunjin memerah karena banyak menangis. Pipi Hyunjin menirus karena kekurangan asupan. Tubuh Hyunjin yang berotot atletis jadi kurus. Hyunjin, anak bungsunya, terlihat sungguh miris.

Melihat Hyunjin yang semakin layu, tentu membuat Joo Hyun khawatir besar. Rasanya Joo Hyun juga ingin menangis setiap kali melihat air mata Hyunjin yang menetes keluar. Joo Hyun tidak tahu kenapa anak bungsunya hancur begini. Jika Joo Hyun bertanya ke Sekretaris Won, pria Won itu hanya menggeleng.

| 𝚂𝙴𝙰𝚂𝙾𝙽 𝙸 | 𝙱𝙴𝙷𝙸𝙽𝙳 𝚃𝙷𝙴 𝚂𝙲𝙴𝙽𝙴 ;  𝙷𝚈𝚄𝙽𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang