Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
Seperti dunia sedang menginjak usaha Joo Hyun selama ini, wajah anak pertamanya mirip seperti Doo Seok, tanpa ada perbedaan apapun. Bahkan wajah seorang bayi yang seharusnya tidak ada spesialnya dan berwajah umum seperti bayi lainnya... wajah anak pertamanya ini telah menunjukkan kemiripannya dengan Doo Seok pada hari pertama bayi itu menyapa dunia.
Joo Hyun terdiam di ranjang bersalin. Obsidian indahnya kehilangan cahaya. Wanita itu hanya diam seraya menatap perutnya yang semakin menipis.
Waktu terus berjalan tanpa mengasihani Joo Hyun.
"Kau harus menambah anak lagi untuk berjaga-jaga."
"Sepertinya anak perempuan kurang efektif. Tambah anak laki-laki."
"Tidak bagus anak perempuan berada sendiri di tengah-tengah anak laki-laki. Buat anak perempuan lagi."
Seteleh melahirkan anak lelaki yang dinamakan Hwang Lim Seok, Joo Hyun harus melahirkan lagi dua anak perempuan dan satu anak laki-laki dengan jarak dua tahun setiap kalinya. Joo Hyun dijadikan sebagai sapi penghasil anak Keluarga Hwang.
Wajah anak-anaknya yang mengikuti wajah sang Ayah bahkan anak perempuannya mewarisi kental gen sang Suami, Joo Hyun mulai frustasi. Ia tentu menyayangi anaknya. Joo Hyun telah mengandung selama sembilan bulan dan melahirkan dengan penderitaan. Joo Hyun tidak mungkin membenci anak-anaknya. Namun, Joo Hyun hanya sakit hati. Keluarga kaya yang tidak menghargainya, sang Suami yang lebih mendengarkan perkataan Ibunya daripada perkataan sang Istri, serta wajah para anaknya yang tidak satu pun ada yang mirip dengan dirinya. Joo Hyun berasa seperti tinggal serumah dengan lima Doo Seok di rumah besar ini, tanpa ada satu sosok yang mirip dengannya. Ditambah kelakuan anak-anaknya yang entah kenapa lebih patuh terhadap sang Nenek daripada Ibu mereka, hal itu membuat Joo Hyun seperti melihat Doo Seok di wajah anak-anaknya.
Di rumah besar yang megah, Joo Hyun menjadi sendiri. Tidak ada lagi hal yang terasa seru. Tidak ada lagi hal yang membuat Joo Hyun bahagia. Siapapun yang bermarga Hwang, termasuk keempat anak-anaknya, mereka semua tidak mengindahkan Joo Hyun. Joo Hyun seperti satu bunga lemah yang tumbuh di rumput hijau. Sendiri, dan akan selalu sendiri.
Namun Joo Hyun bermimpi suatu hari. Joo Hyun bermimpi melihat seekor ferret putih lucu datang masuk dalam dekapannya. Ferret itu bermanja-manja dalam dekapannya, berbeda dengan keempat anak Joo Hyun yang selalu menjaga sikap dan bersikap kering.
Joo Hyun mengelus bulu halus ferret itu dengan sayang. Mungkin jika Joo Hyun terbangun, Joo Hyun akan menyuruh Doo Seok untuk membawakannya seekor ferret putih seperti ini. Ferret ini sangat imut, dan cantik. Teman kecil ini tahu cara untuk mencari kasih sayang, seperti ferret ini tahu kalau dirinya itu lucu dan tidak bisa ditolak.