𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚏𝚒𝚏𝚝𝚢 𝚜𝚒𝚡

402 48 18
                                        


B E H I N D T H E S C E N E

B E H I N D   T H E   S C E N E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Waktu berlalu dengan cepat. Satu bulan lewat begitu saja padahal dalam kepala Jeongin, kebanyakan hanya ada scene dirinya yang terhentak di bawah Hyunjin. Keseharian Jeongin itu monoton jika harus Jeongin gambarkan. Kerja, pulang, disetubuhi Hyunjin lalu tidur. Hanya itu yang Jeongin lakukan dalam satu bulan belakang ini.

"Kau sedang memikirkan apa?"

Pikiran Jeongin ambyar saat suara Hyunjin memasuki telinganya.

"Serius sekali." Lanjut Hyunjin setelah mendudukkan pantatnya di samping Jeongin.

Hari ini Jeongin memiliki jadwal untuk mempromosikan film yang telah di syuting dari beberapa bulan lalu. Sekarang Jeongin berada dalam ruang tunggu, sedang menunggu sebelum dipanggil oleh pihak bersangkutan untuk sesi wawancara bersama para pemain lainnya.

Dan Hyunjin juga ada disini; walau tidak memiliki hubungan sama sekali dengan jadwal Jeongin kali ini.

"Tunggu di rumah saja! Kenapa sampai ikut?"

"Aku bosan."

Jeongin sudah menghalangi niat Hyunjin yang ingin ikut tadi namun Hyunjin terus saja memaksa dengan bagaimana cara. Akhirnya Jeongin pun jadi angkat tangan. Ia tidak bisa menyaingi keras kepala Hyunjin.

"Aku mengantuk." Bisik Hyunjin manja menyela aktivitas berpikir Jeongin, tuk— disertai kepala Hyunjin yang datang bersandar diri di atas bahu Jeongin. Lelaki Hwang itu berniat beristirahat di bahu Jeongin sebelum Jeongin akan dibawa pergi oleh Manager Ahn. Jeongin pun membiarkan bahunya itu dipakai Hyunjin. Jeongin sudah terbiasa.

"Dekat sekali ya kalian berdua...?" Suara seorang staf tiba-tiba memecah keheningan ruang tunggu yang mulanya hanya dihiasi oleh suara Hyunjin. Sebut saja staf A. Staf A itu merupakan staf yang sudah bekerja lama di bawah agensi Jeongin. Melihat kedekatan Hyunjin dan Jeongin yang tercipta dalam ruang tunggu sedari tadi, membuat satu alis si staf A terangkat heran. "Padahal kalian berdua tidak sedekat ini dulu." Lanjut si staf A.

Aura Hyunjin dan Jeongin sangat berbanding terbalik jika dibandingkan dengan aura saat pertama kali Jeongin dan Hyunjin bertemu. Staf A ingat betul bagaimana tatapan membunuh Hyunjin dan tatapan sarkas Jeongin saling bertabrakan dulu.

Tapi sekarang? Tidak ada sama sekali. Hanya ada Hyunjin yang selalu menatap Jeongin dengan tatapan bahagianya. Hanya ada Jeongin yang selalu membalas dengan lembut tatapan Hyunjin.

"Ya. Kami sangat dekat." Yang membalas pertanyaan heran staf A adalah Hyunjin. Lantas Hyunjin melingkarkan tangannya di lengan Jeongin, demi menunjukkan langsung betapa dekat dirinya dengan Jeongin. "Bahkan kami tidur bersama." Ujar Hyunjin menyombongkan diri.

Jeongin merasakan kepalanya terpukul keras dari belakang saat kalimat bom lolos dari bibir memble Hyunjin. "Apa yang kau bicarakan!" Bisik Jeongin panik seraya memelototi Hyunjin.

| 𝚂𝙴𝙰𝚂𝙾𝙽 𝙸 | 𝙱𝙴𝙷𝙸𝙽𝙳 𝚃𝙷𝙴 𝚂𝙲𝙴𝙽𝙴 ;  𝙷𝚈𝚄𝙽𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang