Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
Sedang tertidur pulas setelah menerima janji manis Jeongin semalam, merasakan tidak adanya sosok Jeongin di samping membuat Hyunjin langsung bangkit dari tidurnya. Dengan wajah bantal parahnya, lelaki Hwang itu membuka mata dengan paksa sebelum turun dari ranjang demi mencari Jeongin di pagi hari ini.
"Yang Jeongin~" Hyunjin berjalan sempoyongan mencari Jeongin dengan kesadarannya yang belum terkumpul semua. Mata Hyunjin bahkan hanya terbuka setengah.
Dan setelah bersusah payah menyeret kakinya ke seluruh sudut rumah, akhirnya Hyunjin mendapati Jeongin. Jeongin ternyata berada dalam closet room. Lelaki Yang itu sedang memakai pakaian di depan standing mirror. "Kau mau kemana...?" Tanya Hyunjin dengan suara khas orang baru bangun. Srek, srek. Hyunjin kembali menyeret kakinya; melangkah ke dalam kemudian memicingkan mata guna memperhatikan gerak-gerik Jeongin lewat pantulan kaca. Setahu Hyunjin Jeongin tidak memiliki jadwal apapun hari ini. Karena hal itulah juga Hyunjin memeluk tubuh Jeongin tadi malam.
Mendapati pakaian Jeongin yang sepertinya tidak pantas untuk dikatakan sebagai pakaian rumah, Hyunjin pun jadi penasaran.
"Ada meeting dengan pihak Penulis Wang mengenai proyek drama baru. Jadwalnya ditangkap tiba-tiba." Jelas Jeongin santai sambil terus fokus mengancingkan knop kemeja miliknya.
Mendapatkan penjelasan singkat dari Jeongin, dasar agensi tidak tahu diri. Hyunjin tidak bisa menahan rasa ingin mencibir agensi Jeongin dalam hatinya. Sudah beberapa kali Hyunjin mendapati Jeongin yang harus pergi tiba-tiba karena jadwal yang tertangkap tiba-tiba pula. Entah apa pekerjaan agensi itu. Mengurus jadwal seorang Aktor agar tertata rapi saja tidak bisa. Dengan hal ini, Hyunjin semakin meyakinkan dirinya. Jika Jeongin pindah ke agensinya, Hyunjin tidak akan membiarkan Jeongin harus bergerak tiba-tiba begini. Hyunjin akan mengolah jadwal Jeongin dengan perfect. Hyunjin juga akan mengatur jadwal Jeongin dengan baik agar Jeongin memiliki waktu beristirahat yang cukup.
"Selesai jam berapa?" Walau dalam hati sedang mengatai agensi Jeongin, mulut Hyunjin bersuara manis untuk Jeongin. Lelaki Hwang itu tidak akan melampiaskan mood kesal dalam hatinya pada seorang Yang Jeongin.
Jeongin terlihat berpikir-pikir sebentar. Ia juga tidak tahu jelas kapan meeting dengan Penulis Wang akan berakhir. "Tidak tahu." Ujar Jeongin jujur. Lantas Jeongin mengangkat pandangannya saat tangannya selesai mengancingkan semua knop. Dilihat penampilannya dalam pantulan kaca, sebelum Jeongin membalas balik tatapan Hyunjin yang sedari tadi sedang menatap wajahnya.
Srekk— Hyunjin memeluk pinggang Jeongin dari belakang saat Jeongin menatapnya. Setelah itu Hyunjin bergerak menenggelamkan seluruh wajahnya di ceruk leher Jeongin. Tak lupa Hyunjin menancapkan hidungnya pula di sana, lalu menyerap wangi lembut Jeongin dengan perlahan.