Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
Selama Jeongin hidup dengan status lelaki dewasa, Jeongin tidak pernah merasakan yang namanya diangkat oleh seseorang. Biasanya Jeongin yang akan menggendong lawan mainnya.
Jeongin juga merasa tubuhnya itu cukup bugar(?) walau bahunya sempit. Jeongin merasa tubuhnya itu cukup berat walau pinggangnya dalam keadaan ramping selalu.
Namun Hyunjin. Lelaki yang lebih tinggi satu kepala daripada Jeongin itu. Lelaki yang kelihatan tidak ada tenaga di mata Jeongin itu. Lelaki yang bahkan jika angin tiup akan terbang begitu saja itu... berhasil mengangkat Jeongin dalam sekejap mata.
Sungguh. Jeongin tidak bisa menyimpan rasa terkejutnya saat tangan Hyunjin meraih kedua ketiaknya, mengangkatnya, lalu mendudukkan tubuh Jeongin itu ke atas paha lelaki Hwang itu dengan mudahnya.
"A-apa yang kau lakukan!!!!" Jeongin berteriak heboh; berusaha menutupi keterkejutan sekaligus rasa malu yang menyerangnya. Jeongin merasa harga dirinya sebagai seorang lelaki baru saja diinjak begitu saja oleh Hyunjin yang jelas-jelas kelihatan lebih lesu darinya.
"Coba tebak." "Apa yang bisa kulakukan padamu dalam posisi ini."
"!!!!!" Jeongin hampir saja mencekik leher Hyunjin kala kalimat ambigu non ambigu itu keluar dari mulut Hyunjin. Jeongin lupa. Jeongin lupa kalau posisi Hyunjin dan dirinya sekarang terlalu dekat— dan intim. Jeongin terlalu memikirkan harga dirinya yang baru saja terinjak hingga ia lupa kalau posisinya dengan Hyunjin sekarang sangatlah tidak baik.
Terduduk diatas paha Hyunjin dengan keadaan tubuh saling baku tatap. Bahkan Jeongin bisa melihat puncak kepala Hyunjin yang berada dibawah tatapannya.
Mulut Jeongin jadi terkatup erat. Hawa dalam mobil terasa sangat panas untuk Jeongin tiba-tiba. Setiap nafas kecil yang dikeluarkan dari hidung Jeongin terasa sangat panas dan berat.
Blush.. pipi Jeongin memerah. Semuanya terasa sangat aneh dan asing untuk Jeongin yang jomblo permanen begini. Jeongin hanya pernah melakukan adegan yang ekhem di saat syuting saja. Itu pun adegan soft. Tidak hard begini. Perbuatan Hyunjin tentu membuat Jeongin jadi berkeringat dingin.
Hyunjin melakukan sesuatu yang tidak pernah Jeongin bayangkan. Hyunjin membuat Jeongin jadi rusak.
Seperti sekarang.
Srek... Hyunjin menggenggam pelan kedua pinggang Jeongin saat ia mendapati Jeongin sedang tidak fokus padanya. Tatapan Jeongin yang tak mengarah padanya membuat Hyunjin merasa tidak senang. Hyunjin merasa jengkel atas sikap Jeongin yang masih saja bisa memikirkan hal lain di situasi begini.