Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
Meninggalkan Hyunjin di Seoul sendirian, Jeongin turun ke kampung halamannya Busan karena dua Adiknya berulang tahun. Jeongin pergi tadi pagi sebelum matahari menunjukkan diri dengan sempurna dan akan kembali lusa sore.
Dan sedang apa Hyunjin yang ditinggal Jeongin itu sekarang?
"Won Gihyun."
"Ya, Tuan."
"Sepertinya aku sakit."
"Sakit???? Sakit di bagian mana?? Apakah sakitnya parah atau—"
"Jantungku berdetak lambat, khususnya saat sore hari. Nafasku tercekat saat Yang Jeongin menatapku. Kepalaku kacau saat Yang Jeongin menyentuh kulitku secara tidak sengaja. Telingaku panas saat Yang Jeongin memanggil namaku. Pipiku panas saat Yang Jeongin menabrakkan bahunya di bahuku. Tubuhku aneh semenjak aku pulang driving dengan Jeongin. Parah kan?"
"......." "Bagaimana kalau anda mengunjungi Tuan Jisung."
"Han Jisung? Untuk apa?"
"Pasti Tuan Jisung bisa membantu anda dalam hal ini."
"Tapi dia kan bukan Dokter? Bagaimana dia bisa—"
"Tidak. Tuan Jisung adalah orang yang tepat untuk membantu anda saat ini."
Setelah berbincang cukup panjang bersama Manager Won tadi pagi. Akhirnya Hyunjin membawa tubuhnya untuk mengunjungi Jisung, seperti pendapat Manager Won. Walau Hyunjin masih tidak yakin kenapa pria Won itu malah menyuruhnya untuk mencari Jisung daripada mencari Dokter, Hyunjin tetap mengikuti perkataan Manager Won.
Dan kini, Hyunjin sedang dirumah Jisung. Hyunjin datang untuk menceritakan keanehan tubuhnya pada Jisung siapa tahu Jisung bisa membantu Hyunjin mencari tahu akar masalah.
Jika biasanya Hyunjin akan berbaring tidak sopan di sofa panjang milik ruang tengah Jisung, kini tidak begitu. Hyunjin duduk di sofa panjang itu dengan gaya tata krama tinggi. Tanpa menyandarkan punggung di penyandar, Hyunjin duduk sopan dengan dua tangan yang diletakkannya di atas paha dengan rapi.
Han Jisung, lelaki berwajah tupai itu melirik Hyunjin singkat sebelum memakukan pandangannya ke layar ponsel. Kedatangan tiba-tiba Hyunjin di siang hari weekend begini membuat Jisung ganas. Setelah menghilang tanpa kabar untuk sekian lama, Hyunjin hari ini datang tanpa aba-aba, dengan semena-mena. Jisung yang ingin beristirahat karena telah berjuang selama weekday tentu jengkel pemirsa.
"Jadi. Apa yang membuatmu kemari setelah hampir tiga bulan tidak ada kabar." Dengan nada setengah ketus, Jisung melemparkan pertanyaannya untuk Hyunjin. Terakhir bertemu di restoran milik Minho, setelah itu, Hyunjin jarang mengabari. Entah apa yang lelaki Hwang itu lakukan selama ini. Hyunjin terlalu diam bak tertelan lumpur. Saat Jisung menghampiri kediaman Hyunjin bersama Minho pun, Hyunjin tidak ada disana. Jisung sempat khawatir.