𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚏𝚒𝚏𝚝𝚢

304 40 2
                                        


B E H I N D   T H E   S C E N E

B E H I N D   T H E   S C E N E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Tidak sempat memperhatikan perbuatan bibir Hyunjin di permukaan kulit lehernya, segala kissmark hasil Hyunjin di leher Jeongin malah dipergok mata Kang Hee.

Srek, srek, srek! Jeongin yang tidak tahu hal hanya terus mengusap lengannya.

Wajah Kang Hee semakin berubah menyeramkan. Hanya anak kecil polos yang tidak akan tahu segala tanda yang terukir diatas leher Jeongin ini. Sebagai pria yang sudah dewasa, Kang Hee tahu betul tanda apa yang memenuhi leher Jeongin kini. Jelas-jelas semua tanda sana adalah kissmark dari seseorang yang Kang Hee curiga seseorang itu adalah Hwang Hyunjin. Setahu Kang Hee, Jeongin beberapa bulan terakhir ini paling dekat dengan Hyunjin melebihi siapapun. Satu-satunya orang yang dapat meninggalkan bekas sialan macam ini hanya ada Hwang Hyunjin.

Srek... lantas Kang Hee beralih membuka coat tebal bulu hitam miliknya dan tap. Tak peduli tubuhnya akan merasa dingin, Kang Hee meletakkan coat miliknya itu diatas bahu sempit Jeongin, hingga coat milik Kang Hee itu membaluti tubuh Jeongin dengan sempurna. Kang Hee berniat menyingkirkan pemandangan kissmark sana dari depan matanya.

Reflek Jeongin membalikkan tubuhnya. Balutan coat dengan wangi parfum keras yang tiba-tiba dari arah belakang membuat Jeongin terkejut. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Jeongin sarkas kala mata ajaibnya mengetahui kalau pemilik dari coat yang sekarang membaluti tubuhnya adalah milik Kang Hee. Tak! Di detik selanjutnya, Jeongin dengan spontan menepis kain tebal asing yang sedang menempel pada tubuhnya itu, sehingga mengakibatkan coat milik Kang Hee itu terjatuh ke lantai.

"Kau kedinginan, Jeongin-ah." Seperti tidak peduli atau sudah kebal dengan reaksi ketus Jeongin, Kang Hee membalas sikap Jeongin datar saja. Bibir Kang Hee bergerak ramah sedangkan mata pria itu mengkilat marah dengan rahangnya yang mengeras kentara.

"Aku tidak butuh." Balas Jeongin sarkas sambil membuang muka.

Srek.... Choi Kang Hee, pria Choi itu memungut coat tebal yang baru saja ditepis Jeongin. Kang Hee berusaha mati-matian bersikap lembut terhadap Jeongin walau Jeongin timbul didepan matanya bersama berbagai kissmark di atas leher. "Tapi bahumu bergetar. Telingamu juga memerah." Kang Hee berujar sabar menghadapi Jeongin. Kang Hee tidak ingin berakhir buruk lagi dengan Jeongin untuk kesekian kalinya. Walau Kang Hee memang emosi dengan kissmark sana, tapi Kang Hee tidak boleh menunjukkan emosinya didepan Jeongin. Jeongin pasti akan lari seperti lalu-lalu dan Kang Hee malah tidak bisa menikmati pemandangan tubuh Jeongin lebih lama.

"Kenapa juga kau berpakaian tipis begini di musim begini? Kau adalah seorang Aktor. Kau harus menjaga kondisi tubuhmu untuk—"

Tak!

"Apakah kau tidak mengerti bahasa Korea, Sutradara Choi?" Jeongin menepis tangan Kang Hee yang hendak menariknya agar mendekati tubuh pria itu. Jeongin juga memotong perkataan Kang Hee saat dirasanya Kang Hee terlalu halusinasi dengan segala situasi.

| 𝚂𝙴𝙰𝚂𝙾𝙽 𝙸 | 𝙱𝙴𝙷𝙸𝙽𝙳 𝚃𝙷𝙴 𝚂𝙲𝙴𝙽𝙴 ;  𝙷𝚈𝚄𝙽𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang