Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
"Aku ingin lebih."
Jika tadinya Jeongin memuaskan Hyunjin dengan cara meraup bibir Hyunjin—
Cup.
Cup.
Cuppp.
—sekarang Jeongin merubah plan dengan cara mengecup-kecup kuat kulit leher Hyunjin. Dengan kedua tangan diatas bahu Hyunjin, Jeongin mendaratkan banyak kecupan di atas leher Hyunjin. Tidak hanya mengecup, Jeongin juga menghisap, melumat bahkan sesekali menggigit pelan leher Hyunjin. Lelaki bermarga Yang itu terlihat sungguh-sungguh untuk melayani Hyunjin yang katanya 'belum puas' malam ini.
Kepala belakang Jeongin yang bulat bergerak ke kiri dan ke kanan. Jeongin membuat cap bibirnya di sisi kiri dan sisi kanan leher Hyunjin dengan seimbang. Mengecup leher kiri Hyunjin dua kali, maka Jeongin akan mengecup leher kanan Hyunjin yang kanan juga dua kali pula. Sangat balance.
Cup....
Tak hanya berhenti di bagian leher. Bibir kenyal Jeongin naik ke dagu, dan telinga Hyunjin. Jeongin mengecup lembut dagu Hyunjin, dan menggigit jahil ujung telinga Hyunjin yang tanpa sadar berhasil membuat Hyunjin menggigit bibir bawah lelaki Hwang itu guna menahan desahan.
Sekuat tenaga Hyunjin menahan segala desahan beratnya yang berdemo ingin keluar setiap kali Jeongin berkarya diatas kulitnya. Hyunjin akan merasa sedikit terhina jika desahannya malah lolos begitu saja padahal ia dan Jeongin belum masuk dalam proses the real sex. Ini baru tahap intro of the sex dan dirinya mendesah sekarang? Sangat memalukan untuk Hyunjin.
Hyunjin akui. Servis yang Jeongin berikan sungguh menggilakan walau terkesan amatir. Berbeda dengan sebelum-sebelumnya, kali ini Jeongin yang membuat Hyunjin tak bisa apa-apa selain menerima. Hyunjin hanya bisa duduk di sofa dengan kepala tersandar lemah ke belakang, seraya menerima kecupan imut dan gigitan nakal dari Jeongin yang ada di atas pangkuannya.
"Hu..." Jeongin menarik kepalanya saat dirasanya ia telah menyelesaikan kegiatannya. Lantas Jeongin mendaratkan tatapannya ke arah leher Hyunjin.
"......." Melihat perbuatan bibirnya, Jeongin merasa sedikit malu. Mulanya hanya ingin mengecup leher Hyunjin saja, kecupan itu berubah menjadi lumatan, bahkan gigitan. Melihat reaksi Hyunjin yang sedang kenikmatan namun tidak mau mengakui itu membuat rasa tertantang Jeongin bangkit. Jeongin merasa tertantang untuk membuat satu desahan keluar dari bibir memble Hyunjin sana namun Hyunjin tidak dengan gampang membuka mulut. Lelaki Hwang sana bersikukuh menahan desahan.
Srek.... Jeongin mengelus pelan kissmark buatannya. Walau tidak berwarna sekental kissmark buatan Hyunjin, kissmark buatan Jeongin memenuhi seluruh leher Hyunjin. Bahkan Jeongin merasa sedikit ngeri melihat perbuatannya sendiri. Seberingas ini kah dia? Jeongin rasa sifatnya saat bersentuhan dengan orang mulai mirip dengan Hyunjin. "Sekarang kau benar-benar puas kan?" Tanya Jeongin malu-malu seraya bergerak hendak turun dari pangkuan Hyunjin—