Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
Ah. Hyunjin ber-ah-ria dalam kepalanya saat ia teringat fakta kalau ia baru saja melupakan tujuan utamanya menemui Jeongin siang ini.
Berniat menemui Jeongin untuk menanyakan alasan sebenarnya mengenai agensi Jeongin yang tiba-tiba saja berkata akan menolak segala bentuk kerjasama yang menyangkutkan namanya dengan Jeongin. Hyunjin, lelaki Hwang itu malah lupa tujuan utamanya dan malah bermain dengan mulut hangat Jeongin.
Kini Jeongin telah tiada. Waktu Jeongin yang telah tersita banyak gegara harus meladeni Hyunjin membuat Manager Ahn beralih membawa langsung lelaki Yang itu untuk dibawah ke jadwal selanjutnya. Padahal setahu Hyunjin seharusnya Jeongin berada dirumah saja hari ini karena jadwal lelaki Yang itu kosong. Hyunjin mengetahui segala jadwal Jeongin karena informasi dari Manager Won. Hyunjin mencari tahu schedule Jeongin saat ingin menghampiri Jeongin gegara Hyunjin masih belum memiliki nomor ponsel Jeongin hingga Hyunjin masih belum bisa mempertanyakan dimana dan sedang apa lelaki Yang tersebut.
Srek!! Hyunjin mengusap wajahnya frustasi. Ini semua salah Jeongin. Ini semua salah Jeongin hingga Hyunjin lupa tujuan utamanya tadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu menunjukkan pukul enam pagi. Ini adalah waktu yang mustahil seorang Hwang Hyunjin berada dalam keadaan terbangun karena biasanya Hyunjin masih saja bobo manis dalam kamar di jam begini.
Namun karena Yang Jeongin, hari ini Hyunjin bangun cepat.
Brum—
Hyunjin menyalakan mesin mobil kerennya setelah ia berhasil mendapatkan jadwal Jeongin untuk hari ini dari Manager Won.
Setelah gagal mewawancarai Jeongin dengan serius kemarin, Hyunjin kembali berniat pagi ini. Hyunjin berniat mendatangi rumah Jeongin dan bertanya pada Jeongin; kenapa agensi lelaki rubah itu tiba-tiba saja bersikap sinting begitu.
