𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚝𝚠𝚎𝚗𝚝𝚢 𝚜𝚒𝚡

589 59 12
                                        


B E H I N D   T H E   S C E N E

B E H I N D   T H E   S C E N E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Hyunjin meneguk ludahnya kasar ketika mode jinak manja Jeongin timbul.

"Kenapa menolakku..."

Jeongin yang kehilangan pikiran warasnya itu bergantung ke arah Hyunjin dengan wajah rubahnya.

Tidak banyak orang—bukan. Tidak ada yang tahu sisi manja milik Jeongin ini karena selama ini, yang berhasil membawa Jeongin mencapai titik terlemah lelaki Yang itu hanyalah Hyunjin seorang.

Maka dari itu yang pernah mendapatkan sikap jinak Jeongin ini bisa dikatakan hanya ada Hwang Hyunjin seorang saja.

Dan Hyunjin, suka bingung sendiri setiap kali sikap jinak milik Jeongin ini timbul. Entah ia harus merasa senang atau frustasi dengan sikap Jeongin yang ini di situasi sekarang.

Srek

Jeongin menarik leher Hyunjin yang sedang dilema di tempatnya. Jeongin ingin cepat-cepat lanjut dengan kegiatannya namun Hyunjin terus saja bertahan dengan tekad lelaki itu yang tidak membiarkan Jeongin meraup bibir lelaki Hwang itu.

Tak.

"Tu-tunggu dulu, Yang Jeongin."

Hyunjin menghentikan gerakan Jeongin dengan kepala yang berusaha bertahan dalam suhu dingin. Bisa-bisa Hyunjin kembali gagal dengan rencananya. Wajah Jeongin sekarang sungguh imut dan cantik hingga kesadaran Hyunjin suka lari sebentar.

Jika biasanya yang suka tidak mengindahkan perkataan orang lain adalah Hyunjin—

Srek..

—kini yang tidak mengindahkan perkataan orang lain adalah Jeongin. Lelaki Yang itu tidak mengindahkan penolakan Hyunjin. Jeongin malah terus menarik leher Hyunjin, dengan bibirnya yang memanyun berusaha mengecup bibir Hyunjin.

Dan Hyunjin rasanya ingin berteriak sekarang. Masa ia harus membuang kesempatan emas ini?

Lihat Jeongin sekarang. Jeongin sedang meminta belaian dengan mata menggelap ajaibnya. Fokus Jeongin hanya terarah untuk Hwang Hyunjin seorang.

Ha... Hyunjin membuang nafas panasnya dalam batin. Sekarang dirinya hanya bisa menatap Jeongin yang sedang bersikap manis tanpa bisa berbuat apa-apa.

"Yang Jeongin. Dengarkan aku dulu." Seraya berusaha menyadarkan otaknya yang penuh nafsu itu, Hyunjin menahan kedua bahu sempit Jeongin.

Jeongin pun dengan terpaksa berhenti menarik leher Hyunjin, dan beralih menatap—bukan lagi. Beralih menjauhkan wajahnya masih dengan tatapan yang mengarah ke bibir tebal Hyunjin. Jeongin menatap dalam diam bibir Hyunjin dengan bahunya yang dicegat Hyunjin.

Huu... Hyunjin kembali membuang nafas dalam batin. Sungguh, wajah Jeongin membuat Hyunjin ingin menyerah saja dan menerkam Jeongin sekarang juga.

| 𝚂𝙴𝙰𝚂𝙾𝙽 𝙸 | 𝙱𝙴𝙷𝙸𝙽𝙳 𝚃𝙷𝙴 𝚂𝙲𝙴𝙽𝙴 ;  𝙷𝚈𝚄𝙽𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang