Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
Hyunjin menunggu Jeongin yang akan pulang sore hari ini di ruang tengah dengan perasaan tidak sabar. Setelah curhat ini itu pada Jisung kemarin dan telah mendapatkan jawaban dari gejala anehnya, hari ini, Hyunjin berniat akan mengatakan perasaannya untuk Jeongin. Hyunjin akan menyatakan perasaannya pada Jeongin agar Jeongin akan tahu kalau Hyunjin mencintai lelaki itu.
Dengan nafas yang keluar masuk lebih kuat daripada biasanya, Hyunjin duduk di sofa ruang tengah kediaman Jeongin sambil mendaratkan tatapannya ke arah area balkon yang sedang menunjukkan langit sore yang indah.
Saat Jeongin membuka pintu, melangkah ke ruang tengah untuk menghampirinya, lalu menyapanya dengan kalimat 'aku sudah pulang.', Hyunjin akan menyatakan perasaannya pada Jeongin dengan jelas. Hyunjin akan mengatakan jika ia mencintai Jeongin, lalu akan mendengar jawaban balik dari Jeongin yang kata Jisung Jeongin juga memiliki perasaan padanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"......"
Hari sudah malam. Seharusnya Jeongin sudah pulang sejak tadi sore namun Jeongin belum juga sampai-sampai. Untuk mencari tahu posisi Jeongin sekarang pun, Hyunjin tidak bisa karena Hyunjin tidak menempelkan pengawal yang biasanya menjaga Jeongin dan melaporkan posisi Jeongin secara live pada Manager Won. Hyunjin masih memiliki tata krama. Hyunjin tidak mungkin akan menempelkan pengawal diam-diaman untuk Jeongin yang pulang ke kampung halamannya untuk menghabiskan waktu bersama Keluarga. Hyunjin masih ada pikiran.
Tit. Tit. Tit.
Hyunjin menekan beberapa tombol di ponselnya sebelum kotak pintar milik Hyunjin itu menghubungkan diri ke ponsel Jeongin. Hyunjin berniat menghubungi Jeongin setelah tidak menghubungi Jeongin selama dua hari ini karena tidak ingin mengganggu family time Jeongin dengan Keluarganya.
"Mm?"
Hyunjin menautkan alisnya bingung saat suara perempuan yang malah menyapa telinganya. Perempuan itu memberitahu kalau ponsel Jeongin sedang dalam keadaan mati.