Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
Hyunjin balas menatap mata tajam milik Jeongin yang sedang mengarah padanya. Entah perkataannya yang mana lagi telah membuat lelaki berwajah rubah milik Jeongin jadi badmood.
Wartawan Kang, perempuan itu menutup mulutnya layaknya orang bisu. Ia merasa karena pertanyaannya, dua Aktor dihadapannya ini sekarang saling baku tatap membunuh begini.
"Nah, Yang Jeongin." "Aku sedang bertanya." "Perkataanku membuat Wartawan ini berimajinasi apa?"
Hyunjin bertanya dengan satu alisnya yang terangkat. Tidak ada raut marah di wajah Hyunjin. Hanya ada raut wajah santai dan aksen bicara normal. Hyunjin hanya benar-benar penasaran saja. Kalimatnya memang membuat Wartawan sana berimajinasi apa? Dirinya hanya mengatakan yang sejujurnya bukan?
Hyunjin mengatakan kalau ia tidak suka dan akan merasa sedikit jengkel jika kedapatan adegan dekat Jeongin dengan lawan mainnya di film lelaki itu. Ia hanya mengatakan apa yang ada di kepalanya.
Ada yang ingin dikatakan, maka katakan lah tanpa ragu. Itu adalah kalimat yang Hyunjin dengarkan dari ia masih kecil. Orang tuanya mengajarinya begitu sehingga saat si Wartawan bertanya apakah Hyunjin pernah menonton film yang dibintangi Jeongin. Hyunjin jawab saja tidak karena ia memang tidak berniat menonton film Jeongin yang rata-rata bergenre romansa.
Membayangkan bagaimana Jeongin akan berakting seolah-olah lawan mainnya adalah segalanya untuk lelaki itu. Hal tersebut sanggup membuat satu sudut di hati Hyunjin menjadi gatal.
Why?
Hyunjin tidak tahu.
Mungkin ini salah satu dari sikap anehnya yang selalu saja on jika menyangkut tentang Jeongin.
"Sudah selesai kan?"
Bahu Wartawan Kang terangkat hebat saat suara Hyunjin menginterupsi dirinya. Wartawan Kang pun mengangguk cepat sebagai balasan.
"Keluar kalau begitu. Aku ingin bicara dengan Yang Jeongin."
Tanpa perlu memerintah panjang. Wartawan Kang dengan gerakan cepat membereskan segala barang bawaannya. Perempuan itu mengisi asal barang bawaannya itu ke dalam tas besar miliknya dengan cepat.
Setelah selesai memasukan barang-barang, Wartawan Kang langsung pamit memundurkan diri hanya dengan bungkukkan kepala saja tanpa berbicara. Wajah Aktor Hwang yang sedang menyuruhnya keluar ruangan itu sangatlah dingin. Wajah Hyunjin yang diarahkan untuknya sangat berbeda dengan wajah ketika terarah ke wajah Aktor Yang.
"Hey."
Saat tangan Wartawan Kang baru saja menyentuh gagang pintu, suara Hyunjin kembali terdengar. Wartawan Kang pun dengan takut-takut memutar kepalanya. "Ya-yaa?" Dan jawab Wartawan Kang was-was, berusaha mati-matian agar tidak menyentuh emosi Hyunjin.