𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚏𝚘𝚛𝚝𝚢 𝚎𝚒𝚐𝚑𝚝

496 43 21
                                        


B E H I N D T H E S C E N E

B E H I N D   T H E   S C E N E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

"Aku ingin lebih...."

Setelah kalimat di atas selesai diucapkan Jeongin, Hyunjin kembali meraup bibir Jeongin untuk sesi kedua bagaikan orang dehidrasi. Kedua tangan Hyunjin mendarat di kedua pipi Jeongin; menarik wajah Jeongin dengan serakah ke arahnya. Hyunjin meraup bibir Jeongin sungguh dalam, hingga kepala Jeongin terbentur-bentur di pintu mobil gegara tidak mampu menyaingi kekuatan yang berasal dari Hyunjin.

"Eumph—!" Jeongin terus mendesah. Walau kepalanya terus terbentur dengan nafas yang terengah, Jeongin tidak menolak Hyunjin. Lelaki Yang itu membiarkan Hyunjin memakan bibirnya. Grap.... Seraya meremas kuat bahu Hyunjin, Jeongin menggauli ciuman brutal Hyunjin tanpa bangkangan. Mata Jeongin menggelap, bagaikan langit malam tanpa bintang. Kewarasan Jeongin terbang, gegara nafsu yang juga tak kalah saing dengan nafsu milik Hyunjin.

Dua lelaki itu berciuman bagaikan tiada hari esok. Hyunjin menginginkan Jeongin, dan Jeongin juga menginginkan Hyunjin malam ini.

Srek— kira-kira tiga menit sudah bibir Hyunjin dan Jeongin menukar saliva, kini dua bibir itu berpisah. Hyunjin menarik bibirnya dari bibir Jeongin untuk lanjut ke tahap selanjutnya. Situasi bagian bawahnya sudah tidak sabar untuk membongkar lubang bawah Jeongin.

Klek. Hyunjin membuka knop di celana jeans miliknya, lalu menarik kain celananya itu—

Tok tok.

—namun belum sempat batang Hyunjin menyapa udara luar, suara ketukan di kaca mobil menghentikan gerakan Hyunjin.

Hyunjin pun melempar lirikan kecil ke arah kaca mobil. Disana tertampak wajah Ahn Ji Moon, wajah Manager Jeongin yang selalu saja menimbulkan sosoknya saat Hyunjin dan Jeongin ingin mencapai keadaan intim.

"Bangsat...." Makian halus keluar dari mulut Hyunjin. Batangnya sungguh sakit sekarang gegara menahan segala rangsangan yang menyerangnya semenjak ia meraup bibir Jeongin tadi. Kedatangan Manager Ahn membuat Hyunjin harus mundur lagi sekarang.

Namun.

Srekk—

—cup...

Jeongin, lelaki Yang itu menarik kerah hoodie Hyunjin. Jeongin menarik Hyunjin yang sedang berunding dengan kepala lelaki itu; apakah harus membukakan pintu untuk Manager Ahn atau akan lanjut memeluk Jeongin. Jeongin mengecup dagu Hyunjin yang sedang frustasi diatasnya tanpa tahu situasi. Jeongin mengecup-kecup dagu serta rahang Hyunjin berulang kali, seraya terus menarik kerah baju Hyunjin ke arahnya dengan tatapan meminta. Jeongin bersikap seperti anak kucing yang sedang minta dimanjakan.

Tok tok tok!

Ketukan di kaca mobil kembali terdengar. Kali ini Manager Ahn mengetuk kaca mobil lebih keras. Tidak ada respon dari dalam padahal mesin mobil yang sedang menyala membuat Manager Ahn tidak mundur dari sekitaran mobil Hyunjin. Manager Ahn seperti tahu kalau dalam mobil Hyunjin ada penghuninya sekarang.

| 𝚂𝙴𝙰𝚂𝙾𝙽 𝙸 | 𝙱𝙴𝙷𝙸𝙽𝙳 𝚃𝙷𝙴 𝚂𝙲𝙴𝙽𝙴 ;  𝙷𝚈𝚄𝙽𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang