𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚝𝚠𝚎𝚗𝚝𝚢 𝚏𝚒𝚟𝚎

338 48 16
                                        


B H I N D   T H E   S C E N E

B H I N D   T H E   S C E N E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Merasa Hyunjin mungkin sudah mengerti dengan peringatannya, "Jadi, apa yang membuatmu kemari pagi-pagi begini." Jeongin pun mempertanyakan alasan kedatangan Hyunjin. Waktu masih menunjukkan pukul enam lewat empat puluh lima menit; waktu yang terlalu pagi untuk menerima tamu di rumah. Pasti Hyunjin memiliki alasan tertentu mencarinya sepagi ini.

"Mumpung jadwal ku kosong hari ini sehingga bisa meladenimu untuk beberapa saat. Cepat katakan apa alasanmu kemari." Tanya Jeongin yang tangannya sudah tidak lagi sedang menangkup wajah Hyunjin. Tangan Jeongin kini telah terkumpul rapi diatas paha.

"Oh iya!" Dan seperti baru saja teringat tujuan utamanya menemui Jeongin pagi ini, Hyunjin, mulut lelaki itu terbuka seperti baru saja teringat sesuatu. "Ada yang ingin kutanyakan." Dengan nada yang masih jinak, Hyunjin berizin bertanya. Mata lelaki Hwang itu bahkan mengkilat penuh harapan gegara rasa berharapnya terhadap Jeongin agar kali ini Jeongin akan menjawab pertanyaannya dengan jujur, tanpa berkata jelek seperti hari lalu.

Memang mulut tajam Jeongin adalah favorit Hyunjin. Tapi jika Jeongin berkata membencinya... eum... itu sedikit menyayat hati Hyunjin.

"Apa." Tanpa tahu isi kepala Hyunjin yang sedang ribut gegara dirinya, Jeongin memberikan tanda positif untuk Hyunjin. "Apa yang ingin kau tanya—"

"Apa alasan agensimu menolak untuk bekerja sama dengan pihak ku?" Hyunjin bertanya heran. "Apakah benar kau yang memintanya? Atau ada alasan lain?" Dan lanjut tanya Hyunjin dengan mimik wajah yang semakin frustasi.

Mengingat kembali fakta tentang agensi Jeongin yang katanya akan menolak segala bentuk kerja sama yang akan menyatukan Jeongin dengan dirinya dalam satu frame kamera membuat Hyunjin sedikit gelisah. Membayangkan ia tak bisa lagi memegang Jeongin, tangan Hyunjin rasanya ingin bergetar.

Selama ini Hyunjin bisa berdekatan dengan Jeongin karena ikatan proyek. Dan jika proyek itu terbang, Hyunjin harus menemui Jeongin dengan alasan apa? Jeongin berbeda dengan orang lain yang akan iya-iya saja jika Hyunjin meminta. Jeongin tidak akan langsung mengiyakan permintaan Hyunjin jika Hyunjin berkata kalau ia ingin bertemu dan bermain dengan Jeongin suatu saat.

"Aku sibuk."
"Kau sinting?"
"Siapa kau?"

Bisa-bisa kalimat di atas yang kembali ketika Hyunjin meminta waktu pada Jeongin. Perilaku Jeongin sudah bisa Hyunjin gambarkan sebelum terjadi.

Saat ini memang Hyunjin masih bisa menggebrak Jeongin karena bagaimana pun juga nama Hyunjin dan Jeongin masih terikat di CF iklan bir. Namun ke depannya? Saat kontrak iklan bir itu selesai? Bagaimana?

Bahkan Hyunjin tidak memiliki kontak Jeongin. Juga Hyunjin sepertinya tidak bisa mendatangi sembarangan tempat jadwal Jeongin gegara Jeongin memperingati keras untuk tidak menguntitnya.

| 𝚂𝙴𝙰𝚂𝙾𝙽 𝙸 | 𝙱𝙴𝙷𝙸𝙽𝙳 𝚃𝙷𝙴 𝚂𝙲𝙴𝙽𝙴 ;  𝙷𝚈𝚄𝙽𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang