𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚏𝚘𝚛𝚝𝚢

418 57 9
                                        


B E H I N D T H E S C E N E

B E H I N D   T H E   S C E N E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Slurp....

"......"

Slurp.........

"............"

Yang Jeongin menggulirkan bola matanya kaku ke arah si gadis saat lelaki Yang itu merasakan rasa tidak nyaman yang sangat besar. Si gadis, sebut saja gadis A. Gadis A itu belum saja beranjak pergi dari samping Hyunjin walau Hyunjin terus saja tidak mengacuhkan kehadiran gadis itu. Jeongin bahkan mulai merasa kasihan terhadap gadis A yang kehadirannya terus tidak diacuhkan oleh Hyunjin secara terang-terangan.

Ingin menyuruh si gadis A itu untuk gabung duduk di meja mereka, Jeongin yakin hal itu akan membuat Hyunjin menggerakkan mulut Bomnya sana untuk mencaci si gadis. Ingin meminta si gadis A itu untuk pergi kembali duduk ke meja gadis itu, Jeongin takut perkataannya akan terkesan mengusir di telinga si gadis dan gadis A itu akan merasa sakit hati. Jeongin jadi bingung sekarang. Ia harus bersikap bagaimana di situasi begini? Jeongin baru kali ini duduk satu meja dengan orang yang dinyatakan cinta(?) oleh seseorang. Biasanya Jeongin lah yang menjadi sosok yang dinyatakan cinta oleh seseorang itu dan para temannya akan menatapnya mengejek, iri, dan lain-lain.

Sekarang Jeongin mengerti dengan perasaan canggung teman-temannya saat ada orang yang datang menyatakan cinta padanya dulu saat Jeongin masih sekolah. Ternyata begini rasanya jadi penonton kisah asmara seseorang. Canggung, dan memalukan. Ha... seraya membuang nafas dalam hati, Jeongin pun menatap isi gelas minumannya dengan lesu.

Di sisi lain, Hwang Hyunjin. Lelaki Hwang itu akhirnya menarik matanya dari wajah Jeongin yang terus berubah-ubah, lalu memindahkannya ke arah wajah si gadis A. Dengan mata setengah emosi karena si gadis masih mengganggu waktu berduanya bersama Jeongin dan mata setengah heran karena si gadis ternyata masih betah bertahan disitu walau Hyunjin sengaja tidak mengindahkan kehadiran si gadis dari pertama kali. Sungguh. Hyunjin ingin sekali segera memarahi pria Won yang entah sedang standby di sebelah mana. Hyunjin ingin memarahi Manager Won agar pria itu akan lebih memperhatikan situasi sekitar supaya tidak akan ada yang bisa mengganggu waktu Hyunjin dan Jeongin seperti hari ini. Hyunjin heran. Manager Won sedang apa sekarang hingga membiarkan nyamuk satu ini berhasil mengganggu golden timenya bersama Jeongin kini.

Blush

Bukannya merasa ngeri atau terluka dengan tatapan tidak berminat Hyunjin yang sedang mengarah padanya, si gadis A malah lebih tersenyum malu. Pipi tirus si gadis A malahan lebih memerah bagaikan kepiting yang baru saja direbus gegara tatapan Hyunjin.

Tanpa merasa patah hati karena sodoran ponsel yang ke pertama kali telah tidak diindahkan oleh Hyunjin, srekk— si gadis kembali menyodorkan ponselnya lagi ke hadapan Hyunjin. Bahkan kali ini si gadis lebih menyodorkan ponselnya itu ke depan mata Hyunjin langsung, agar Hyunjin dapat melihat ponselnya itu; tanpa bisa menolak lagi permintaannya.

| 𝚂𝙴𝙰𝚂𝙾𝙽 𝙸 | 𝙱𝙴𝙷𝙸𝙽𝙳 𝚃𝙷𝙴 𝚂𝙲𝙴𝙽𝙴 ;  𝙷𝚈𝚄𝙽𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang