| 𝚂𝙴𝙰𝚂𝙾𝙽 𝙸 | 𝙱𝙴𝙷𝙸𝙽𝙳 𝚃𝙷𝙴 𝚂𝙲𝙴𝙽𝙴 ; 𝙷𝚈𝚄𝙽𝙸𝙽

𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚝𝚑𝚒𝚛𝚝𝚢 𝚘𝚗𝚎

B E H I N D T H E S C E N E

-

"Yang Jeongin."
"Bagaimana kalau kau pindah ke agensiku saja?"

Srek... Hyunjin tersenyum dengan percaya diri saat selesai mengatakan kalimat diatas. Dirinya sungguh keren pasti saat mengatakan tawaran tersebut. Pasti Jeongin telah terlena dengan kelakuannya barusan. Mengeluarkan Jeongin dari goa harimau; lalu membawa Jeongin ke tempat yang aman, yaitu agensinya. Jeongin pasti akan menerima tawarannya yang ini. Tanpa menolak.

Di agensi Hyunjin hanya ada Hyunjin yang merupakan Kepala agensi. Jeongin akan menjadi satu-satunya Aktor yang berada di naungan agensi Hyunjin jika lelaki Yang itu menerima tawaran Hyunjin. Huhu... Hyunjin tertawa geli dalam batin. Menyenangkan sekali jika Jeongin akan berada dibawah agensinya—

"Tidak mau—"

"Kenapa?!"

Belum saja Jeongin menyelesaikan kalimat penolakannya, Hyunjin berbalas tanya dengan wajah kaget luar biasa. Mata sipit Hyunjin terbuka sempurna dengan mulut ternganga. "Ke-kenapa??!" Hyunjin kembali bertanya dengan gagap meminta penjelasan. Suara Hyunjin sampai tertatih-tatih saking kagetnya dengan penolakan Jeongin. Hyunjin tidak sangka Jeongin akan menolak tawarannya.

Hyunjin mengira Jeongin akan langsung mengiyakan ajakannya. Ini berbeda dengan tawaran Hyunjin dulu mengenai ajakan bermain film BL. Hyunjin kira Jeongin akan langsung mengiyakan ajakannya ini karena menurut informasi dari Won Gihyun, lelaki Yang itu sedang diperlakukan buruk di agensinya. Seharusnya Jeongin akan berkata 'iya Hyunjin. Aku tentu saja akan ikut denganmu!' Dengan wajah gembira, bukan membalas Hyunjin dengan kata 'tidak mau' Disertai wajah tidak mengerti khas seorang Yang Jeongin.

"Astaga, Yang Jeongin! Kenapa kau menola—"

"Kita bicara di dalam." Jeongin memotong perkataan Hyunjin saat suara Hyunjin semakin berubah menjadi volume besar. Srek. Jeongin menarik pergelangan tangan Hyunjin untuk masuk ke dalam. Hyunjin pun membiarkan tubuhnya ditarik oleh Jeongin.

Walau di lantai ini hanya ada dua unit saja dan penghuninya merupakan just Jeongin and unknown human unit sebelah, Jeongin tetap takut pembicaraannya ini akan terdengar oleh siapapun itu. Berhati-hati tidak ada salahnya. "Ayo." Jeongin terus menarik Hyunjin ke dalam seraya menutup pintu.