Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
"Apakah ada sesuatu di wajahku?" Dengan wajah yang terlihat sungguh penasaran plus tidak mengerti, Jeongin bertanya ke arah Hyunjin yang sedang curi-curi pandang ke arahnya. Sedari kemarin saat ia dan Hyunjin driving bersama, sampai siang ini Hyunjin terus saja curi-curi pandang wajahnya dengan sangat kentara. Hyunjin akan melihat wajah Jeongin saat Jeongin sibuk melakukan hal lain, lalu akan berpura-pura tidak pernah menatap Jeongin saat Jeongin balas menatap.
Aneh. Biasanya jika Jeongin menatap Hyunjin, Hyunjin akan terang-terangan membalas tatapannya. Lelaki Hwang itu akan menabrakkan obsidian gelapnya itu dengan obsidian ajaib Jeongin, hingga Jeongin yang akan memutuskan sesi baku tatap itu duluan karena merasa malu.
"Ti-tidak. Wa-wajahmu tetap imut." Dan jika biasanya Hyunjin adalah manusia yang tidak pernah gagap saat berbicara, kini lelaki Hwang itu jadi gagap setiap kali membalas kalimat Jeongin. Disertai bola mata yang menggulir menghindari tatapan Jeongin, Hyunjin akan menjawab Jeongin dengan suara kurang percaya diri. Hyunjin bersikap seperti anak kucing yang sedang malu-malu menghadapi Tuan barunya.
Sambil tidak memusingkan sikap aneh Hyunjin, "Oh ya. Aku akan pergi ke Busan besok dan akan kembali dua hari setelahnya karena Adik ku berulang tahun." Jeongin menjelaskan rencana hari esoknya pada Hyunjin yang sedang menatap pintu balkon. Dua Adik Jeongin, Jeongmin dan Jeongjin berulang tahun besok. Jeongin berniat pergi ke Busan untuk merayakan ulang tahun si kembar. Keluarga kecil Jeongin akan menghabiskan waktu bersama disana.
Hyunjin mengangguk kaku menerima penjelasan Jeongin dengan perasaan bersyukur besar. Setelah kejadian mendengar suara bernyanyi Jeongin dibawah sinar matahari sore, sistem kerja tubuh Hyunjin jadi aneh. Jantung Hyunjin terus berdetak lambat saat matanya tertaut dengan mata indah Jeongin. Pipi dan telinga Hyunjin akan terasa panas jika kulit Jeongin tidak sengaja bergesekkan dengan kulitnya. Kepala Hyunjin berputar ricuh jika suara Jeongin memasuki indra pendengarannya. Aneh, aneh, aneh dan aneh. Hyunjin tidak pernah begini sebelumnya. Hwang Hyunjin tidak pernah serusak begini sebelumnya.
Demi kesehatan jantung dan sistem kerja tubuhnya yang lain, kepergian Jeongin ke Busan adalah hal yang baik untuk Hyunjin. Hyunjin akan mencari tahu kenapa dirinya rusak begini saat Jeongin tidak ada di dekatnya supaya saat Jeongin kembali, Hyunjin bisa bersikap normal pada Jeongin seperti biasa.
"Kau tidak apa-apa sendirian dirumah kan, Hwang Hyunjin?"
Deg.....
Sambil merasakan kembali detak jantungnya yang memukul lambat, Hyunjin mengangguk rusak membalas kekhawatiran Jeongin yang sedang mengkhawatirkan dirinya yang akan tertinggal sendiri dalam rumah ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.