Part 1

7.1K 275 12
                                    

"Audi ... ingat pesan nenek yah, kamu harus jadi anak yg baik. Kalau km ada waktu libur, bermain lah ke rumah nenek" aku memeluk badan nenek, hari ini ayah dan bunda menjemput ku untuk pulang, sebenarnya aku sudah betah tinggal di sini, tapi aku juga sangat merindukan tinggal bersama kedua org tuaku.
"Iya ne, aku janji bakalan sering main kesini, nenek sama kake jaga kesehatan ya" nenek mencium pucuk kepalaku, aku akan sangat merindukan ini.
Aku melepas pelukan nenek, lalu beralih memeluk kake.
"Kesayangan kake, ingat jadi anak perempuan itu jangan bandel" aku tertawa di pelukan kake, "engga ke, aku engga bandel ko" kataku.
Kake melepas pelukan ku, dan aku memeluk keduanya skrng.
"Aku akan merindukan kalian" ucapku, mereka tertawa tapi aku tau, tawa mereka utk menutupi kesedihannya.
Sudah belasan tahun aku tinggal bersama mereka, dan mereka hanya memiliki satu cucu yaitu aku.
Mereka pasti akan merindukanku.

"Audi ayo kita berangkat" suara bunda memerintah, aku melepas pelukan nenek dan kake, tanpa aku sadari setetes air bening keluar dri kelopak mataku.
"Berangkat lah cu" ucap nenek, menghapus bekas air mata tdi, aku mencium kedua pipi nenek, dan nenek mencium kening ku lama.
Begitupun kake, kake mencium kedua pipi ku.
"Makasih mah, pah, kalian sudah mau merawat audi dari kecil hingga sudah besar seperti ini, sekarang pekerjan ku sudah tidak sesibuk dulu, jadi ijinkan aku merawat sendiri anak ku" ucap bunda. Aku tau bunda sangat sibuk berkerja, begitupun dngn ayah, jadi aku memaklumi jika aku harus di titipkan mereka. Aku tidak membenci mereka sungguh.
"Iya, tidak apa. Asalkan kau tidak melarang cucuk ku ini utk berkunjung ke rumah tua kita" ucap nenek.
Ah nek, mana mungkin aku tidak akan berkunjung lg kesini, rumah ini tempat aku di besarkan.
Aku memasuki mobil alpard warna hitam, membuka jendela kaca sambil melambaikan tangan pada mereka, selamat tinggal nek, kek, aku akan sangat merindukan kalian.

"Sudah, jangan bersedih. Kalau ada waktu libur kamu bisa berkunjung lg kesini" perkataan bunda menyadarkan ku dri lamunan, mobil alpard yg membawa ku sudah jauh dri perkarangan rumah nenek.
"Nanti klo km berkunjung ke sini, jangan sendiri" ucap ayah yg sedang menyetir.
"Kamu bisa ajak adik mu" timpal bunda.
Dan aku terkejut.
"Apa adik?" Pekik ku sedikit keras. Ayah dan bunda saling lirik. "Ayah bunda..." ucapku meminta penjelasan.
"Nanti bunda jelaskan setelah kita sampai, skrng km bisa istirahat, karena perjalanan kita masih jauh" ucap bunda. Mana bisa aku tenang bun, tadi mereka bilang aku punya adik, sejak kapan dia lahir?



An :
Iseng banget masuk dunia orange..
Dibutuhkan dukungan dri kalian..
Vote dan komen utk saran..
Trimakasih..

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang