Part 45

2.4K 136 11
                                    

Esok paginya didalam kelas, febby menceritkan betapa juteknya billy saat mengantarkannya pulang ke rumah.

Audi hanya berkata bahwa, billy itu malu-malu, dia sebenernya ga jutek, dan audi juga berjanji akan membuat billy jatuh cinta pada febby.

Ucapan audi tentu membuat febby senang, apalagi audi ingin sekali membuat billy itu jatuh cinta pada febby dengan begitu billy bisa melupakan rasa cinta nya terhadap audi.

Sorenya, sepulang mereka sekolah. Audi mengajak febby untuk berjalan-jalan ke mall. Febby membeli pakaian yang dia suka ditoko baju langganannya, begitupun audi.

"Cape banget belanjanya, kita istirahat dulu, A!" Ajak febby. Audi memesan dua capucinno untuk mereka dan dua potong chesse cake, lalu mencari kursi yang kosong dicafe dalam mall tersebut.

"Eh, gue punya rencana bagus!" Ujar audi.
"Apaan?" Balas febby.

"Gue sms billy biar nganterin lo." Audi mengeluarkan handphone dari saku seragamnya.

"Serius? Ntar dia nolak lagi."

"Enggak, gue yakin pasti dia mau."

"Terserah deh."

Mereka hanyut dalam makanan mereka masing-masing . Beberapa menit kemudian, balasan pesan dari billy muncul dilayar handphone audi.

Gue gak suka dia. Gue ga mau jemput dia. Dih apa-apaan.

From: Billy

Audi mencibir, selalu billy menolak permintaanya untuk dekat dengan temanya ini, padahalkan ini untuk kebaikan mereka bersama.

Dengan ancaman seperti biasa audi memaksa billy agar mau menjemput mereka.

Dua puluh lima menit mereka telah duduk di cafe tersebut.
Seseorang menepuk bahu febby, membuat febby menoleh kearahnya.

"Eh? Aga, lo ngapain disini?"

"Boleh gue duduk?"

"Dih, so manis lo kalau depan audi. Biasanya aja main serobot."

"Makasih feb, haii audi!!

"Eh? Hai" audi menyimpan handphonenya didalam saku. Kemudian mengobrol dengan febby dan aga.

"Lo lagi ngapain dimall sendirian? Kaya homo ga laku" cibir febby. Audi tertawa, sementara aga menjitak kepala febby dengan sendok minumanya.

"Sialan, sama aja kaya lo lesbi. Ke mall berduaan sama cewek." Timpal aga.

"Eh, udah dong ngatain kek gitunya.." audi menengahi. "Malu nanti kedengeran sama orang dikirainnya beneran."

"Ya enggak lah. Gue kan masih normal." Febby menyibakan rambut panjangnya kebelakang.
"Terus lo ada acara apa?" Tanyanya pada Aga.

"Gue lagi ngikutin Sheila sama pacar barunya."

"What? Sheila sama pacar barunya?" Febby hampir menyemburkan minuman didalam mulutnya apabila tak langsung menutup mulut dengan kedua tangannya.
"Terus lo? Lo kan tunangannya??"

"Gue mau gagalin pertunangan ini, mangkannya gue mau cari bukti biar semua rencana berhasil."

"Wah hebat lo. Apa jangan-jangan cowok yang jadi pacar sheila itu suruhan lo ya?"

"Ya enggak lah. ini tuh murni sheila selingkuh."

"Good, lo bisa bebas dari perjodohan tolol itu."

Aga melirik audi secara terang-terangan, "biar gue bisa deketin audi lagi." Gumamnya.

"Wah modus lo!" Sindir febby. Sementara audi menjadi blushing.

Suara seorang lelaki meng instrupsi obrolan mereka.
Billy dengan pakaian santainya menghampiri meja mereka lalu duduk disebelah febby.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang