Part 9

3.4K 176 13
                                    

Bel istirahat telah berbunyi dua menit yang lalu.
Semua murid berhamburan pergi keluar kelas.

Billy tetap duduk di bangkunya, belum mau keluar kelas seperti teman2nya. Dia masih memikirkan apa yg tlh ia lakukan, mencium pipi kaka nya utk apa? Itu yg dia pikirkan? Tadi hanya salah tingkah karena audi mengucapkan kata terimakasih, jadi dia mencium kakanya, billy memegang bibir nya, tersenyum malu saat mengingat itu.
bahkan teman sebangku bergedik ngeri.

"Kenapa lou?" Tanya marcell darwin, yg menghancurkan moment melamunnya.

"Hah-apanya?" Billy tergagap.

"Lou kenapa senyum2 gitu, lagi mikir jorok lou ya?" Tuding marcell.

"Iya nih. Gue lg mikirin anu anuan sama lo" ucap billy sambil berkedip sebelah mata.

"Anjir nanjis lou, jauh jauh sama gue" marcel mengibas2 tangannya seperti sdng mengusir lalat ke arah billy.

"Hahaha baper. Amit2 juga gue mikirin kaya gitu sama lo, monyet"

"Ye lagian muka lo itu udh mirip muka abg mesum, kampret"

"Dari pada muka lo mirip cabe cabean, curut"

"Najong.. banget sih"

"Elu yg najong"

"Elu"

"Elu"

"El- woiii babi kaya abg labil aja sih, kantin yok!!"

"Haha. Mass.. Km harus tanggung jawab mas.." ucap billy sambil menirukan suara perempuan berlaga menutupi dada nya.

"Anjir. Amit amit woii... jauh jauh sama gue ah" marcell mulai jengah, dia lari terberit pergi keluar kelas. salah apa dia punya teman tdk waras seperti billy, pikirnya.

"Mass tunggu aku mass..."
Billy teriak tak tau malu.
Lalu marcell lari lebih cepat ke arah kantin.

"Najiss banget sih lou..." teriak marcell semakin jauh, dia tdk melihat jalan kedepan lalu tiba tiba tubuh marcell menabrak seseorang di depannya.

"Aw" jerit org yg marcell tabrak.

"So-sorry" ucap marcell.

"Ya gpp ko.. umm lain kali hati hati ya!"

"I-iya.. eh lo kelas brpa? Ko gue baru liat"

"Kelas dua."

"oh pantes, sorry ya ka. Hehe"

"Mas...."
Semua org menengok ke arah suara. Keadaan mendadak hening.

Menyadari aib nya terbuka oleh dirinya sendiri, billy berdehem, menetralisir keadaan,

"Anjir nanjis Hahaha" tawa marcell meledak.

"Bil bego banget sih lo, jauh jauh sna klo sikap lo masih gituHAHA" ucap marcell sambil tertawa. Billy menoyor kepala marcell.
"Diem lo" sikap cool billy kembali, lalu dia menatap org yg ada di depannya.

"Eh lo ngapaian disini?" Tanya billy pada audi yg baru saja bertabrakan dngn marcell.

"Lewat aja"

"Bil sopan dikit, dia kaka kelas kita bro" ucap marcell.

Billy tersenyum miring,
"Diem lo kampret!" Bentaknya.

"Gue mesti balik ke kelas, permisi"

"Tunggu!" Billy menahan tangan audi.

"Ada apa?"

audi mengernyitkan keningnya, keadaan jd canggung setelah kejadian tadi pagi.

"Em.. sorry buat yg td pagi"

"Oh.. umm iya, gue harus kekelas" elak audi.

Billy melepas pegangan tangannya, membiarkan audi meninggalkan nya.

"Lo kenal dia bro?" Tanya marcell yg sedari tadi memperhatikan mereka.

"Kenal."

"Cantik ya. Leh uga tuh kaka kelas"

"Maksud lo? Awas ya klo bernai maen2 sama dia"

"Dih ngapain jd lo yg sewot"

"Siapa yg sewot?"

"Elu?"

"Gue? engga lah. Udh ah mending kita ke kantin"

Billy merangkul bahu marcell layaknya rangkulan teman laki laki.
Lalu dia berjalan ke arah kantin, tangan kanan nya ia masukan ke saku seragam, kembali memasang wajah cool nya berbeda dngn wajah saat tadi bercanda dngn marcell dikelas. Wajah cool ini yg membuat sebagian perempuan yg melihatnya sampai menahan napas.






An :

Kan tdi bilang lg ngstuck tp pengen nulis.
Ya jd gini deh..
Abstrud bgt haha.

Seengganya aku ingin menemani waktu sore kalian, dan seengganya kalian ikut menemani sore aku, dngn meninggalkan jejak setelah membaca, vote dan komen itu sih yg penting.

Btw di mulmed itu marcell darwin .

Hehe klo bnyk typo maafin eaak.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang