"Kita pulang!!" Teriak Billy bersamaan dia membuka pintu ruang pertama diikuti audi dibelakangnya.
"Gue mau kekamar" ucap audi.
"Tunggu!" Menahan lengan audi, billy membawanya ke kamar bunda. "Kita temui bunda dulu."
"Ta tapi.."
"Bunda..." memberi senyum andalanya billy mendekati bunda yang berdiri didepan cermin lemari bajunya.
"Eh? Kalian baru pulang, dari mana dulu?"
"Ga dari mana-mana, bun. Tadi aku nunggu ka audi keluar kelas, kelas dua kan emang agak sore pulangnya."
Jawab billy."Oh? Kalian pulang bareng?"
"Iya bun. Oiyah, nanti malem ayah pulang dari Aceh. Bunda masak yang enak ya, kita makan malam bersama dirumah."
"Siap, bunda pasti masak."
"Bun, aku capek. Aku mau kekamar dulu ya!" Ucap audi.
"Oh iyah."
"Aku juga ya, bun" billy merangkul bahu audi, layaknya seperti rangkulan seorang adik pada kakanya,
" ayo ka! "Setelah keluar dari kamar bunda, audi melepaskan tangan billy "lepasin ah" lalu audi lari menaiki anak tangga menuju kamarnya.
Billy tersenyum kemenangan, berpura-pura berdamai didepan kedua orang tuanya membuat keuntungan sendiri untuk bisa lebih dekat dengan kakanya tersebut.
Malamnya, ketika ayah telah sampai rumah. Bunda menyambut dengan menu makan malam yang sangat luar biasa lezat. Terbukti dari mereka semua menambah nasi dipiringnya.
"Kalau ayah makan masakan bunda setiap hari yang seperti ini enaknya, bawaan nya ayah ga pengen ninggalin rumah." Girau ayah disela makan malam yang lumayan hangat ini.
"Aku juga" timpal billy. "Kaka juga kan?" Ucapnya mengajukan pertanyaan pada audi.
"Iya." Jawab audi singkat, belum bisa menjalani drama yang dibuat adiknya.
"Rencannya, saat liburan sekolah tahun ini, ayah mau ngajak kalian liburan bersama, gimana pada setujukan?"
"Bunda sih setuju ajah."
"Waah boleh tuh, kebetulan aku belum ada janji sama temen. Emang ayah mau kita liburan kemana?"
"Gimana kalau kita ke vila kita yang dibogor, selain itu kita bisa berlibur juga dirumah nenek kalian."
"Aku setuju, pa." Jawab billy.
"Kaka juga setuju kan?" Seperti biasa, audi mendapat pertanyaan dari adiknya."Iyah aku setuju, pa." Demi orang tuanya bahagia, audi harus bisa menyeimbangi sikap billy.
Setelah makan malam selesai, audi mengerjakan pr nya dikamar, pintu kamarnya diketuk dua kali menandakan ada orang diluar,
"Masuk aja ga dikunci!" Teriak audi masih fokus dengan pr nya."Bunda ganggu enggak?"
"Eh, enggak ko bun. Ada apa?"
"Bunda lagi seneng, akhirnya kamu sama billy baikan." Audi menghentikan menulis dikertasnya, menyimpan pena miliknya tanpa mengatakan apapun. Audi memijit pelipisnya. "Apapun kesalahan adik kamu, selama dia enggak membahayakan nyawa kamu, kamu harus bisa memaafkannya, ya. Bunda yakin kamu ini orangnya pemaaf."
"Iya bun." Audi berusaha menguatkan suaranya agar tak terdengar lemah. Andai bunda tau apa yang dilakukan anak laki-laki nya, apa bunda masih mau membela billy?
Audi memeluk bunda sangat erat, meminta kekuatan untuk dirinya sendiri menghadapi masalah yang tak bisa ia utaran pada siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionAudi Marissa : "Jangan sampai aku jatuh cinta pada dia, Dia itu adik ku" Billy Davidson : "Sebenarnya aku ingin mengatakan aku menyukai mu tanpa harus memanggil mu , kaka"