Audi berjalan sambil mengedap-edap saat melewati ruang makan keluarga dirumahnya. Pagi ini dia ingin berangkat lebih awal, lebih baik tidak ikut sarapan dari pada harus bertemu dengan orang yang semalaman mengganggu pikirannya.
"Audi" deg. Ternyata bunda melihatnya. "Sarapan dulu sayang" audi terpaksa berjalan kembali ke ruang makan lalu duduk disamping adiknya yang sedang melahap roti tawarnya.
Audi mengambil sehelai roti lalu mengoles kan selai dengan buru-buru. Rasanya audi ingin segera pergi dari tempat ini agar bisa menormalkan detak jantungnya. Suasana antara dia dan adiknya menjadi canggung setelah malam itu.
"Pagi ini kalian berangkat bareng ya" Audi mengangkat kepala, menghentikan aktifitas mengunyahnya. Dia menatap bunda yang baru saja bicara.
"Ga. Ga mau" tolak audi langsung, menyimpan kembali roti itu kepiring lalu mengambil tas nya.
"Sayang.. dengerin bunda, hari ini mobil kita harus di service, jadi kamu bareng billy naik motor yah"
"Ga mau bun, mending aku naik taxi"
"Apa alasan kamu ga mau berangkat sama adik kamu sendiri?" Kali ini ayah yang bicara, audi melirik billy yang sedang memakai tas gendongnya.
"Karena dia nyebelin" ucap audi datar, tapi bunda tak memperdulikan penilaian anak perempuannya.
"Audi ayo, adik kamu sudah mau berangkat" bunda berdiri untuk mencium kening audi, membuat audi mematung sebentar.
"Ayo ka" ajak billy.
"Lo berangkat aja sendiri, ga usah ajak gue" ketus audi.
Kedua orang tua nya diam memperhatikan audi yang benar-benar pergi tanpa billy. Billy mengangkat bahu tak tau harus berkata apa. Dia pamit untuk berangkat juga.
"Mereka selalu berantem" ujar bunda.
"Maklum lah, namanya juga adik-kaka, berantem hal yang wajar" balas ayah nya.
"Tapi kan mereka..."
"Sudah jangan terlalu dipikirkan sekarang kita berangkat ke kantor"
"Baiklah"
**
Turun dari taxi, audi melihat febby dan aga baru saja masuk ke dalam gerbang sekolahnya.
"Febby!!" Panggil audi berjalan sambil berlari untuk menyamai langkah mereka.
Febby dan Aga berhenti tapi hanya sebentar saat audi telah sampai febby melanjutkan kembali langkahnya.
"Feb tunggu!" Audi berusaha mengejar.
"Feb kenapa?" Audi berhasil menahan tangan febby."Kenapa?" Ulang febby.
"Lo marah sama gue?"
Febby melepas tangan audi,
"Menurut lo?" Ketus nya.Febby meninggalkan audi dan aga disaat audi ingin menjelaskan.
"Audi" panggil Aga. Audi seakan tersadar bahwa dia tak sendiri.
"Gue mau minta maaf sama lo soal kemarin-""Udah lah Ga. Gue udah maafin ko" potong audi.
"Ta-tapi Di, acara kemarin malem gue nembak lo itu serius" aga meyakinkan.
"Serius? Untung aja tunangan lo keburu dateng, jadi gue ga kemakan sama modus lo-"
"Dia bukan tunangan gue" ucap Aga tegas.
"Dia anak kenalan bokap gue, dan dia sendiri yang ngaku-ngaku jadi tunangan gue karena orang tua gue sama dia deket banget"
Audi diam menyimak,
"Iya dulu bokap gue sama bokap dia emang berencana buat ngejodohin gue sama dia, tapi gue ga mau, dan dia pindah ke Ausie dan dia kem-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionAudi Marissa : "Jangan sampai aku jatuh cinta pada dia, Dia itu adik ku" Billy Davidson : "Sebenarnya aku ingin mengatakan aku menyukai mu tanpa harus memanggil mu , kaka"