Part 34

2.1K 128 4
                                    

Keadaan rumah nenek audi saat azof kembali sangatlah sepi.
Pintu rumah terkunci rapat.
Azof tidak tahu kemana perginya orang yang tinggal dirumah.

Azof membawa audi kepuskesmas terdekat, karena rumahnya terlalu jauh.

Azof meminta bantuan pada perawat puskesmas.

Padahal hanya jatuh ke danau, tapi azof harus membawa audi ke puskesmas.

"Ini, cucu nya Ibu Ratih 'kan?" Tanya dokter yang akan menangani audi.

"Iya dok. Dokter kenal sama dia?" Azof balik bertanya.

"Saya cuman tau aja. Kalau kenal sih enggak. Dia kenapa?"

"Tatadi dia jatuh ke danau, dok." Jawab azof.

Perawat dan dokter yang sedang mendorong roda belangkar berhenti lalu menatap azof.

"Kamu serius?"

"Iiya dok."

"Aduh kalau ini nenek nya tau, dia bisa ngamuk." Ucap salah satu perawat sambil bergedik ngeri.

"Ya sudah ayo kita langsung tanganin dia"

Perawat itu kembali mendorong belangkar audi.

"Kamu tunggu saja diluar, kalau bisa jangan kasih tau neneknya dulu sebelum dia sadar." Ucap dokter.

Azof hanya mengangguk.
Menunggu diluar dengan pakaian basah membuat dia menggigil.

Ini salah fita. Geram azof.

Lima belas menit kemudian, saat dokter keluar dari ruang pemeriksaan audi, nenek bersama fita datang.
Azof terkesiap saat melihat nenek berjalan tergopoh gopoh.

"Bagaimana keadaan cucu ku??" Ucap nenek sambil terisak.

"Cucu nenek baik-baik saja, dia hanya pingsan, perawat sudah mengganti pakaiannya. Dan dibagian dahi dia memiliki cidera. Mungkin karena benturan kecil."
Tutur sang dokter.

"Benturan? Apa dia bakal amnesia?" Nenek semakin histeris.

"Kemungkinan tidak, kita lihat setelah dia sadar kembali."

Nenek merasa sekujur tubuhnya melemas, kenapa takdir begitu tega mempermainkan kehidupan cucu nya.

Kenapa cucu nya harus semenderita ini?

"Nek, yang sabar.. audi pasti baik-baik aja." Ucap azof menenangkan.

"Sesemua gara-gara aku, waktu aku liat audi melamun, aku coba manggil dia, Aaku engga sengaja ngedorong dia. Aaku minta maaf." Ucap fita sambil terisak.

Rahang azof kembali mengeras.
Tanganya terulur untuk menarik tangan fita, membawanya menjauh dari kamar rawat audi.

"Semua gara-gara kamu. Aku ga bakal maafin kamu kalau terjadi sesuatu sama audi. Sekarang kamu pergi, jangan pernah temui aku lagi sebelum audi kembali sembuh." Ucap azof tegas. Tak memperdulikan buliran air mata yang jatuh saat fita menangis.

"Azof, aku minta maaf."
Lirih fita berusaha meraih tangan azof. Fita hanya terpaku menatap kepergian azof, tak ada yang bisa ia lakukan untuk membuat temanya bisa memaafkanya, karena menurutnya semua memang salahnya.

Hari ini, fita harus kehilangan teman.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang