"Cu, ada yang nyariin ni!" Audi baru saja selesai mencuci piring bekas makan malam bersama nenek dan kakek saat kake memanggilnya.
Audi segera membersihkan tanganya lalu menghampiri kakek dan tamu di teras depan.
Tamu yang dimaksud kakaenya adalah seorang laki-laki, dia mengenakan kemeja kotak-kota berwarna hijau tua, celana jeans dan alas kakinya memakai sendal jepit.
Audi mengernyit melihat penampilannya.
"Cu, ada tamu" Kake nya mengulang berteriak, audi yang sudah ada dibalik tembok pun keluar.
"Iya kek." Jawab audi, laki-laki itu mendengar suara audi lalu menoleh kearahnya.
Audi menelan ludahnya melihat azof yang bertamu.
"Hai, audi" sapa azof.
"Ini tamu nya, kalian ngobrol aja ya. Kake mau kedalem dulu" ucap kakenya.
"I-iya kek." Jawab audi.
Audi lalu menyuruh agar azof duduk.
"Kamu ngapain kesini?" Tanya audi dengan nada datar.
Azof tersenyum kearahnya.
"Kan kamu yang nyuruh aku main kesini." Jawab azof.Tapi enggak malem-malem juga, jadi kan gabisa keliling kebun.
"Aku kira, pulang sekolah kamu bakal langsung kesini, sekrang udah malem aku ngantuk."
"Pulang sekolah tadi aku harus nganter fita ke bengkel ngambil sepedahnya. Jadinya ga sempet mampir." Jawab azof.
"Oh" audi menjawab dengan bergumam.
"Bukannya kamu ngantuk? Kalau gitu aku pulang aja." Azof berdiri dari duduknya.
Audi bahkan tidak menahan.
"Besok sore aku mau ngajak kamu ke suatu tempat. Mau ya?"
"Kemana?"
"Rahasia dong."
"Kalau ga ngasih tau aku gabakalan ikut."
"Kalau mau tau kamu harus ikut."
"Ish, ya udah aku tunggu besok."
"Oke. Aku pulang dulu, tolong bilangin sama kake kamu ya."
"iya, kamu hati-hati."
Azof pun mengambil sepedahnya untuk dibawa pulang. Sampai azof keluar dari perkarangan rumahnya audi masih memperhatikan.
Kira-kira azof bakalan ngajak aku kemana ya? Batin audi.
**
Audi merapihkan tempat tidurnya setelah selesai membersihkan tubuhnya pagi ini. Hari ini semangat kembali menyelimuti perasaannya.
Setelah beres dengan semua urusan kamarnya baru saja audi ingin membuka pintu keluar, nenek lebih dulu masuk kedalam.
"Nenek?" Audi hampir tersentak.
"Tumben cucu nenek sepagi ini udah rapih." Nenek mengelus pipi audi.
"Iya nek. Aku baru selesai mandi, mau ikut nenek ke kebun lagi." Jawab audi.
"Hari ini nenek ga ke kebun, Cu. Nenek mau masak buat acara pengajian di mesjid."
"Oh.. ya udah aku bantuin nenek masak aja."
"Emang cucu nenek bisa bantu apa?"
"Ih nenek. Apa kek, kan sambil diajarin."
"Ya udah, sekarang nenek mau kepasar dulu. Kamu mau ikut?"
"Ikut nek, tunggu benar! Aku ambil handphone dulu."
"Ya udah nenek tunggu dibawah."
Audi mengambil handphone yang disimpen didalam laci lemari baju nya semenjak ia datang kemari.
Dinyalakannya benda persegi empat sebelum ia keluar dari kamarnya.
Ada banyak panggilan tak terjawab muncul dilayar serta beberapa notifikasi dari akun sosial medianya.
Kebanyakan pesan masuk dari teman-temanya yang menanyakan keadaanya.
From : Febby
Audi, lo dimana? Please lo jawab pesan gue.
Audi menyempatkan membelas pesan dari sahabatnya. Tak mau membuat sahabatnya khwatir berlebihan.
To : Febby
Gue ada di rumah nenek di bogor. Lo gak usah khwatir, feb.
Audi menghela napas berat setelah membalas pesan tersebut. Dibuka lagi pesan masuk yang lain.
Seketika tubuh audi menegang, pasokan udara untuk pernapasanya seolah direnggut paksa, tanganya melemas seperti tak punya kekuatan tenaga.
Hanya karena satu kata yang masuk dari pesanya.
From: Billy
Kangen.
Semua usaha yang dilakukanya untuk melupakan kejadian beberapa waktu lalu menjadi percuma.
Hatinya kembali bergejolak merasakan perasaan aneh.
Aneh, kenapa jantungnya berdebar kenang.
Aneh, kenapa hatinya menjadi gelisah tak menentu.
Aneh, kenapa dia juga merasakan hal yang sama.
Kangen.
**
Aku juga kangen, kangen icha yang lagi liburan di singapore, gabareng billy :(
Terus acara tv klo ga ada icha jadi sepi.Huhu..
Btw, komen dong!! Kalian kan cantik. :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionAudi Marissa : "Jangan sampai aku jatuh cinta pada dia, Dia itu adik ku" Billy Davidson : "Sebenarnya aku ingin mengatakan aku menyukai mu tanpa harus memanggil mu , kaka"