"Inget ya, sesampainya di pesta kamu jangan deket-deket sama aku. Apalagi ngeganggu waktu aku sama temen-temen" dengan jengkel audi memakai sabuk pengamannya, kalau bukan Ayah yang memaksa Audi untuk pergi ke pesta bersama Billy malam ini audi akan di jemput Aga. Namun, Ayah dan Bundanya tidak mengizinkan untuk itu.
"Iya bawel. Lagian lo siapa gue di pesta nanti? Mereka ga tau kita sodara kan?"
Ujar Billy lebih santai, dia mulai menjalankan mobilnya.
Sepanjang perjalanan keduanya saling diam, sibuk dengan pikiran masing-masing sampai mobil itu berhenti di depan rumah Aga, tempat diadakannya pesta."Biar ga ada yang tau kita dateng bareng lo turun duluan disini, biar gue cari tempat parkir dulu" ujar billy.
"Oke, jauh-jauh sama aku dipesta nanti" Ucap audi, membuka pintu lalu turun dari mobil. Billy memperhatikan langkah audi masuk kedalam rumah, setelah sosoknya hilang dibalik gerbang billy mulai mencari tempat parkir untuk mobilnya.
**
Ternyata rumah Aga jauh lebih besar dari bayangan Audi sebelumnya. Halaman depan menuju pintu utama rumahnya begitu luas. Lampu taman yang menyala disetiap sudut menambah penerangan. Aga menggunakan tuxedo hitamnya menyambut Audi didepan pintu. Beberapa temannya yang akan masuk menyapa Aga.
Ya, Aga cowo ganteng, kapten basket disekolahnya dikenal playboy banyak mengundang teman-teman malam ini. Mulai dari teman sekelas, teman dari exskule basket, teman berbeda kelas yg ia kenal, teman sd, smp juga teman dilingkungan rumahnya."Hai" Sapa Aga saat Audi tiba di hadapannya. Bahkan audi sampai terkejut saat Aga langsung menyapanya.
"Hei.. selamat ulang tahun ya" malu-malu audi memberikan bungkusan hadiah untuk Aga.
"Iya makasih. Padahal Gausah repot-repot bawain hadiah. Dengan lo hadir aja udah bikin gue seneng banget" Ucap Aga.
"Em. Semoga lo suka aja sama hadiahnya"
"Pasti ko. Masuk kedalem yu?"
"Oke, thanks"
Aga dan Audi berjalan berdampingan membuat perhatian para tamu pada mereka. apalagi teman-teman perempuan Aga, mereka merasa iri karena Audi merupakan tamu spesialnya di malam ini.
"Audi!!" Sapa febby.
"Akhirnya lo dateng, kalau lo belum dateng acara ga akan di mulai" ucap febby."Loh kenapa?" Tanya audi menatap febby dan aga bergantian.
"Tau tuh Aga mau nya nungguin lo"
"Kenapa gitu ga? Padahal gue bukan siapa-siapa lo."
Ucap audi melihat Aga.
Meski cahaya lampu tidak terlalu terang tapi bisa dilihat pipi Aga merona karena ucapan Audi. Ternyata cowo bisa juga blushing.
Menghela napas Aga mencoba menenangkan perasaanya."Gue mau bilang sesuatu sekarang" ucap Aga.
"Temenin gue potong kue"
Audi belum menjawab apa-apa tapi Aga langsung menarik tangan audi dan berjalan ke panggung kecil yang sengaja dibuat."Ta-tapi Ga.. gue malu" audi berbisik pada Aga. Semua orang membuat lingkaran penuh, Kedua orang tua Aga berdiri lalu menghampiri mereka, mengintruksi acara inti akan segera di mulai.
"Tenang aja" ucap aga. Lalu dia mengucapkan kata sambutan untuk tamu yang datang."Slow babe" kata febby. Mendampingi Audi.
"Gimana bisa slow kalau kaya gini posisinya" perasaan gelisah mendominasi hati audi saat ini sampai dia tidak fokus pada apa yang di katakan Aga.
"Kira-kira dia dateng ga ya?" Kata febby sambil menyikut lengan audi, matanya melirik sana sini.
"Siapa?" Tanya audi.
"Gebetan gue. Billy" ucap febby datar. Audi diam tak menjawab mendadak otaknya blank. Sampai seseorang menyentuh bahunya membuat dia kaget.
"Audi" ucap aga begitu mata audi menatapnya.
"Gue seneng banget di malam ulang tahun gue lo bisa dateng. Kehadiran lo sekarang merupakan hadiah yang paling spesial di tahun ini" ucap Aga melanjutkan."Gue seneng banget saat bisa ngenal lo, bisa deket sama lo dan tanpa gue minta ada perasaan lain dihati gue yang tumbuh buat lo"
Aga memotong kue potongan pertama, menyodorkan kue itu pada audi, di depan semua orang Aga berkata,
"Audi. Gue suka sama lo. Lo mau ga jadi pa-""Aga!!!!" Semua orang yang tadi memperhatikan Aga dan Audi kini menoleh kesumber suara. Seorang perempuan yang baru datang langsung masuk kedalam lingkaran kini berjalan mendekati Aga. Membuat orang lain penasaran.
Audi bisa mendengar febby disebelahnya yang mendecak sebal karena kedatangan perempuan tadi, begitupun Aga. Dia tampak kaget."Aga, Selamat ulang tahun" seorang perempuan itu mencium pipi kanan dan pipi kiri Aga, lalu memeluk Aga.
Audi membeku di tempat. Hatinya seperti tersentuh pisau, sedikit ngilu melihat perempuan itu memeluk Aga, apalagi Aga nampak tidak menolak dengan pelukannya.
"Sheila. Lo ngapain kesini?" Tanya febby mulai jengah dengan sikap Sheila.
Febby sengaja menarik badan Sheila dari pelukan Aga."Eh, hai Feb.. akhirnya kita ketemu lagi" ucap sheila bisa di sebut basa basi.
"Ck, lo ngapain kesini? Emang ada yang ngundang lo hah?"
"Feb. Sabar!!" Ibu Aga yang berdiri tak jauh dari mereka memperingati.
"Halo tante, apa kabar?" Kini Sheila berpaling menyapa orang tua Aga.
Audi hanya diam memperhatikan, ada rasa penasaran begitu wanita itu muncul di tengah-tengah acara. Apalagi tadi Aga sedang bicara, audi saja sampai lupa tadi aga mau bicara apa.
"Aga. Lo lanjutin tadi acara nembak audi nya!" Titah Febby pada Aga. Aga nampak bingung, keringat di pori-pori nya mulai keluar.
"Apa?" Pekik Sheila. "Nembak?"
"Aga.. lanjutin"
"Ga bisa. Maksud lo nyuruh Aga buat nembak Cewe lain sementara ada gue disini sebagai Tunangannya." Ucap sheila dengan nada tinggi.
Tunangan? Seorang Aga yang playboy telah bertunangan?
"Diem!" Bentak Aga.
Sheila, Audi, Febby dan semua orang menatap aga."Sheila, jangan pernah bilang lo tunangan gue. Karena-"
"Karena apa? Karena sekarang ada cewe lain yang mau lo tembak? Gue ga akan ngebiarin lo nembak dia Aga" Ucap Sheila memotong ucapan Aga.
"Sheila!!" Bentak Aga.
Suasana mulai menegang.
Tidak mau terlibat dalam pertengkaran Aga dan Sheila - yang mengaku sebagai tunangan Aga- audi memilih keluar dari kerumunan ini.
Aga menyadari kepergian audi hingga dia mengejarnya, tapi tidak segampang itu karena Sheila menahan tangan Aga.Audi merasa hancur tanpa alasan, dia merasa dipermalukan. Aga berusaha mengejar audi sambil memanggil namanya, tapi audi tak mau berbalik apalagi kembali ke pesta Aga. Sampai tangan Aga berhasil meraih tangan kanan audi dan tangan kiri audi di tahan Oleh Billy.
Kini, audi diantara dua laki-laki yang memancarkan aura persaingan dari mata mereka.
"Lepasin tangan cewe gue"
Audi membulatkan mata tak percaya mendengar ucapan Billy. Bukanya ingin melepas Aga semakin mengeratkan pegangannya, membuat audi meringis.
Sheila datang langsung menghempaskan tangan aga dari tangan audi. Hingga badan audi terdorong untung dengan sigap Billy menahannya."Aga. Lo harus inget kalau gue ini tunangan Lo. Mulai sekrang lo harus berhenti jadi cowo playboy"
Ucap Sheila memegang kedua tangan Aga. Sementara pandangan Aga masih melihat audi.Audi membuang pemandanganya, tak menyangka bahwa Aga memiliki tunangan dan masih ingin menembaknya. Audi ingin pergi tapi tangan billy langsung merangkul bahunya hingga audi tertahan.
"Stay with me in here" bisik Billy. Dan audi mengangguk meng-iya kan.
#azeeeek. Billy sok sokan ngakuin audi cewe nya :D
#gue juga pengen lo akui bil??? :D
#vote + komen yawwwW
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionAudi Marissa : "Jangan sampai aku jatuh cinta pada dia, Dia itu adik ku" Billy Davidson : "Sebenarnya aku ingin mengatakan aku menyukai mu tanpa harus memanggil mu , kaka"