Part 53

2.2K 138 22
                                    

"Kakak!!" Via merengek, menarik selimut yang membungkus seluruh badan kakak nya.

"Apa sih, vi??"

Dengan kesal kakak nya duduk tegak, mendumel tak jelas.

"Ayo ikut kita!" Ucap via.

"Kemana?" Dimas balik bertanya sambil menguap.

"Ke kebun, kita jalan-jalan sore, ka."

"Gak ah males. Mendingan gue tidur." dimas kembali menarik selimut dan menutupi badannya.

"Ih dasar kebo!" Via mencubit bagian perut kakak nya dan mengaduh kesakitan.

"Aduh Viaaa!!"

"Haha ayo ka, kita udah ditungguin Audi sama Billy dibawah."

Mendengar nama yang disebut via, dimas melempar selimutnya dan langsung duduk tegak.

"Siapa?" Tanya dimas.

"Audi sama billy. Seneng kan lo ketemu lagi sama Audi."
Via sedikit mencoba menggoda kakanya.

"Lo tunggu dibawah, gue mau cumu dulu."

"Ya udah cepetan cuci muka nya!"

"Iya siap." Dimas pun bangkit dari kasurnya untuk masuk kedalam kamar mandi dan menyiapkan dirinya.

Audi itu sepupu dimas yang paling, paling, paling dimas sayang. Menurutnya, audi itu sangat manis, meskipun mereka sepupu tapi dimas sudah menganggap audi seperti adik kandungnya sendiri, dari mereka kecil dimas selalu mengajak audi bermain.

Saat Dimas keluar dari kamarnya, ia langsung menemui adik kandungnya - via - dan kedua sepupunya - audi dan billy - mereka sudah menunggu didepan.

"Ka dimas!" Teriak audi begitu menyadari kedatangannya.

Dimas langsung memeluk audi ketika audi merentangkan kedua tangannya.

"Ade gue udah besar" ucap dimas disela sela pelukan mereka.

"Ka dimas juga makin tua." Dimas melepaskan pelukan dan menatap audi dengan mata menyipit.
"Apa, bilang kaka tua?"

"Tua tapi masih ganteng ko." Elak audi, dimas mencubit hidung audi sampai memerah.

Membuat audi kesulitan bernapas, tapi bagi dimas ini hiburan nya.

Via, yang melihat mereka terkekeh sendiri disamping mobil. Sementara billy memalingkan wajah kearah lain agar tak melihat adegan tersebut.

Merasa dadanya semakin sesak melihat audi bersama dimas, billy membuka pintu depan mobilnya dan menutupnya dengan keras, billy menyalakan mesin mobil.

Dari dalam mobil, billy membuka kaca jendelanya.

"Cepetan jadi pergi gak?" Tanya billy.

Dimas menghentikan aksi menjahili sepupunya lalu melihat kearah billy.

"Katanya kita mau jalan-jalan, ko pake mobil?"

"Eh iya ka, tempatnya dari vila agak jauh, jadi kita pake mobil dulu, nanti disana ketempat tujuannya kita jalan." Audi menjelaskan, dimas dan via mengangguk lalu ikut masuk kedalam mobil.

Selama perjalanan, dimas, via, dan audi banyak bicara dibanding billy.
Mereka menceritakan masa lalu mereka, atau kadang menceritakan sekolah masing-masing.

Billy keluar dari mobil lebih dulu begitu sampai diujung jalan untuk melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.

Disaat dimas dan via tak menyadari, diam diam audi merasa bersalah kepada billy karena dari tadi ia bisa dikatakan mendiamkan billy selama mengobrol dengan dua sepupunya.

Audi berlari untuk menyamai langkahnya dengan billy. Sementara dibelakang, via dan dimas sibuk berselfi ria.

"Bil, tunggu! Kamu marah?"
Tanya audi ketika langkah mereka telah sama.

"Kenapa aku harus marah?" Jawab billy dengan memasukan kedua tanganya kesaku celana jeans nya.

"Dari tadi kamu diem terus."

"Dari tadi kamu asik sama mereka." Billy berjalan lebih cepat agar lebih dulu.

Audi dibuat melengo kaya orang bego ditinggal billy.

Apa maksudnya billy cemburu sama sepupunya sediri? Audi menggeleng keras ketika berpikiran seperti itu.

Tak mau membuat billy lebih kesal, audi mengejarnya dengan berlari.

Dimas yang menyadari hal tersebut langsung menyikut lengan via yang sedang selfi.

"Kenapa mereka?" Tanya dimas, via mengedikan bahunya. "Lagi main kejar kejaran mungkin" jawab via cuek.

Via menarik ujung kaos dimas untuk mengambil selfi mereka lagi, namun sebelum itu dimas melihat audi terjatuh.

Dimas langsung berlari untuk menolong audi.

"Di, kamu gak apa apa?"
Tanya dimas panik.

"Kaki aku sakit, ka" audi meringis ketika kaki kanannya disentuh.

"Bisa jalan gak?"

Audi menggeleng, menahan rasa sakit.

"Kaka bantu jalan ya." dimas membantu audi berdiri.

Melihat itu, billy kembali kearah mereka, mengambil alih untuk menolong audi.

"Bil, gue aja yang bantu audi!" Dimas sedikit kaget ketika billy menyenggol badanya agar menjauh dari audi.

"Nyantai dong!" Ucap dimas.

Billy menatap dimas dengan tajam, "Lo jauh jauh dari audi." Ucapnya tegas.

Audi tersentak mendengar ucapan billy. Apalagi melihat ekspresi via dan dimas yang bingung.

Billy segera membawa audi pergi, tanpa memperdulikan kedua sepupunya lagi.

Dimas menatap kepergian mereka dengan pikiran menerawang.

Via berdecak, "billy sama kakanya sendiri posesif gitu, kaya ke pacar aja."

Dimas melihat via, "Atau jangan jangan mereka emang brother sister complex?"


**

Kyaaa... hubungan adik kaka ini udah mulai dicurigai, next part hubungan mereka bakalan ketahuan. Kira kira siapa yang lebih dulu tau hubungan mereka ya?

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang