Part 6

3.4K 160 9
                                    

Audi POV

***

Aku menunggu dia,
Hampir sepuluh menit di parkiran ini, tapi aku tidak menemukannya.
Jam pulang sudah dari lima belas menit yg lalu. Tapi kenapa dia belum datang ke parkiran dan membawa ku pulang.
Aku sangat lelah dngn pelajaran hari ini.
"Audi, lagi apa?"
Aku terkejut saat mendengar suara Aga di sampingku, aku sdng bersandar di tembok depan parkiran motor billy berada. Kebetulan tembok ini dekat dengan lorong yg menjadi jalan lewat setiap org utk menuju parkiran.
"Um.. gue nunggu temen"
Lebih tepatnya adik.

"Temen yg tadi pagi itu?"
Aga masih mengingatnya.

"I-iyaa, lo mau pulang?"
Aku berusaha mengubah topik.

"Iya gue mau pulang, klo temen lo masih lama, gue bisa anterin lo sampe rumah, gimana?"

Aga menawarkan ku utk pulang dengannya, aku sangat lelah, aga pasti anak baik, dia tdk akan macam-macam.

"Kalau itu ga ngerepotin, boleh" aga tersenyum mendengar jawabanku,
"Tentu tidak, ayo mobil gue ada di sebelah sana" aga menunjuk mobil jeep yg terparkir di bagian ujung.
Dan kami berjalan beriringan, aku merasa kesulitan saat naik ke mobilnya karena ini terlalu tinggi.

"Apa perlu bantuan?" Oh sial, aku malu.

"Ya sepertinya ini terlalu tinggi" aga tersenyum miring lalu membantuku utk sampai di jok depan, mobilnya memamg tinggi dan aku memakai rok span selutut jadi aku kesulitan dan aga membantu ku dengan pelan. Aku berhasil duduk dan aga menutup pintu, memutari mobil aga naik dngn cepat dan duduk di jok pengemudinya.

"Beritahu gue dimana tempat tinggal lo!" Aga menyalan mesin mobilnya lalu memarkirkan nya dan kita sudah berada di luar area sekolah.

"rumah gue di kompleks permata biru, lumayan jauh. Gpp?" Aku takut merepotkan.

"Kan udh di bilangin gpp, oiya lo pindahan dri mana?"

"Bogor"

"Um.. cowo tadi pagi apa itu benar teman?" Kenapa aga membahas billy lg?

"Memangnya kenapa?"

"Gue cuman pengen tau"

"Dia hanya teman"

"Kenal drimana?" Mampus aku harus jawab apa.

"Aga, lampu merah belok kanan"

"Oh iya untung lo ngasih tau, biasanya arah rumah gue lurus aja"

"Oh emg rumah lo dimana?" Aku ingin mengalihkan pembicaraan.

"Di intan regenci, lo tau?"

Aku menggeleng,

"Mungkin suatu saat nanti lo akan tau" hah apa maksudnya, aku tersenyum malu.

"Dan di rumah lo tinggal sma siapa?"

"Bunda, ayah dan adik gue"

"Lo punya adik?"

"Punya-" adik? Billy? Aku ingin menghindari pembahasan billy tp kenapa ujung2 skrng kesini lagi.

"Berapa?"

"Satu"

"Terus rumah lo masuk komplek ini?"

"Ya"

"Lo ngelamun" aku mendongkak, lalu menggelang.

"Lo ga suka gue anterin? Lo ngomong sama gue singkat. Apa ada yg salah sama ucapan gue?"
Aku hanya memikirkan billy.

"Sorry, kayanya hari pertama sekolah gue lelah, ga ada yg salah ko"

"Dimana rumah lo?"

"Dua rumah lagi, berhenti!"

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang