Part 47

2.5K 147 54
                                    

Malam semakin dingin menelusup tulang saat Billy mengeratkan pelukan mereka.

Terasa salah, namun disisi lain keduanya terlanjur nyaman.

"Tapi," Ucap Audi disela-sela pelukannya. "Kenapa kamu bilang beli boneka ini buat Ichel?"

Billy sedikit melonggarkan pelukannya, menarik diri sedikit menjauh agar bisa melihat wajah Audi.

"Aku sengaja."

"Kenapa sengaja?"

"Pertama, ini kesalahan kamu."

"Aku enggak ngerti."

"Pokonya ini salah kamu, karena sore tadi kamu ketemu sama cowok berengsek, Aga."

Audi mengerutkan keningnya.
"Apa hubunganya sama itu?"

"Aku cemburu. Masa kamu enggak peka?"

Billy memalingkan tatapannya dari wajah audi, saat melihat ujung bibir audi berkedut menahan senyum.

"Dan kamu ngebales dengan cara pergi sama mantan pacar kamu itu." Audi menyipitkan kedua matanya.

"Well, sepertinya aku berhasil ngebuat kamu cemburu. Iya kan?"

"Jangan percaya diri dulu."

"Dari mana kamu tau, Ichel mantan aku?" Kini Billy menatap audi kembali.

"Eh? Dari Febby. Dia tau semua tentang kamu, Bil." Ada nada kesedihan didalam kalimat terakhir yang diucapakan audi, billy menggosokan kedua telapak tangannya, lalu membingkai kembali wajah audi dengan kedua telapak tangan besarnya yang menjadi lebih hangat.

"Mulai sekarang, jangan membuat cara bodoh dengan mendekatkan aku dengan teman mu itu."

Audi menatap billy dengan sendu.

"Aku udah kasih tau kamu, kalau aku enggak suka sama dia." Ucap billy serius.
"Harusnya kamu ngerti, bukan membuat luka harapan dihati teman kamu, karena aku gak bisa bales perasaan dia."

"Iya. Aku ngerti sekarang. Lagi pula, Febby udah ngelepasin kamu."

"Ya udah, mulai sekarang.. kita pikirin hubungan kita aja, yang paling penting jangan sampe bunda dan ayah tau." Audi mengangguk.

Mereka kembali berpelukan sampai seseorang dari mereka membawa diri untuk duduk disofa.

Sekarang pukul setengah satu dini hari, Bunda bersama bi sumi juga ayah jalan mengedap-edap saat masuk kedalam kamar Audi.

Bi sumi mencari saklar lampu untuk dihidupkan karena saat mereka masuk, lampu kamar telah mati.

Saat ruangan telah terang, Bunda yang membawa cake mengernyit bingung saat Ayah menarik selimut diatas kasur, anaknya tidak ada diranjang.

Bi sumi dan ayah yang mau teriakpun tertahan ditenggorokan.

"Yah, audi nya mana?" Tanya bunda.

Ayah menggeleng, "aku enggak tau, bun."

"Malem-malem gini dia kemana?" Bunda mulai panik.

Bi sumi mencari didalam toilet namun tak menemukan audi, saat Ayah berjalan keluar balkon, mata ayah membulat saat melihat kedua anaknya sedang tertidur satu sofa yang sama dan saling menyandarkan kepala mereka.

Bi sumi mencari didalam toilet namun tak menemukan audi, saat Ayah berjalan keluar balkon, mata ayah membulat saat melihat kedua anaknya sedang tertidur satu sofa yang sama dan saling menyandarkan kepala mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang