Yang diinginkan Audi hanyalah pulang kerumahnya.
Percuma dia datang kepesta yang tujuannya untuk bersenang-senang kini malah mendapatkan masalah.
Dimana otak adiknya, saat dia mencium dirinya?
Audi terus berjalan, kepalanya menunduk. Hingga ia tak bisa melihat orang yang didepanya, membuat dia menabrak seseorang.
"Maaf" ucap audi, dia tak berani mengangkat kepalanya. Karena air mata sialannya masih mengalir dipipinya.
Baru saja audi ingin melangkahkan kakinya, pergelangan tanganya ditahan.
"Audi?" Sial. Audi mengenal suara ini. Tangan orang didepannya terulur untuk mangangkat dagu audi.
Aga.
Audi kembali menundukan kepala saat Aga telah melihat wajahnya yang berantakan.
Mata sembab, dengan pipi yang basah, pangkal hidungnya merah, dan bibirnya sedikit membengkak akibat gigitan dibibir bawahnya."Lo kenapa?" Tanya Aga.
Audi menggeleng.
Dia melepas pegangan tangan aga, tanpa mengucapkan kata apa-apa audi pergi meninggalakan Aga yang masih kebingungan.
Kenapa disaat seperti ini mereka harus bertemu?
**
Bodoh. Bodoh. Bodoh.
Billy terus merutuki kelakuannya.
Billy sadar apa yang baru saja dilakukanya, apakah pantas dia mencium kakanya?
Tapi, hatinya tak mampu mendengar setiap kata yang terucap dari bibir kakanya.
Cara menghentikan kakanya bicara hanya dengan membungkam bibirnya.
Tapi bodohnya, billy tak memakai tangannya melainkan dengan bibirnya.Yang pada akhirnya, itu semua jadi penyesalan.
Billy yakin saat ini audi telah membencinya.
Tapi perasaan billy tak bisa berubah.
Sejauh mana kakanya berlari, maka dia akan mengejarnya.
Sekuat apa kakanya menolak, dia akan tetap berusaha.
Karena hati yang bicara.
Apapun akan dia lakukan.Terdengar bodoh, seorang adik mencintai kakanya? Bahkan si adik telah berani mencium kakanya.
Arrrrgh! Billy berteriak frustasi.
Harusnya dia tak melakukan hal sejauh ini.
Billy berlari mengejar audi, hingga matanya melihat audi dengan laki-laki yang sangat dibencinya, bahkan laki-laki itu berani menyentuh miliknya.
Aga.sialan.
Duakata itu yang menggambarkan pemikiran billy untuk aga.Setelah audi pergi, ini kesempatan billy untuk memukul aga.
Bhuk .
Aga yang tidak siap menerima serangan langsung tersungkur.
Pukulan billy tak main-main.
sangat keras sehingga sudut bibir aga mengeluarkan darah.Orang orang hanya memperhatikan mereka.
Tak ada yang berani menolong atau memisahkan."Berengsek!" desis billy.
"Maksud lo apa? Apa kita ada masalah?" Aga bangkit dan mengusap darah segar dengan tanganya.
"Jangan pernah lo sentuh milik gue, berengsek!" Ancam billy.
Tak mau berdebat lebih lama, setelah mengancamnya billy memilih meninggalkan aga yang semakin bingung.
orang aneh. Rutuk Aga dalam hati.
**
Febby baru saja turun dari mobil saat matanya melihat Audi yang berdiri dipinggir jalan.
Dengan langkah cepat dia menghampiri sahabatnya itu."Audi?" Audi yang mendengar suara febby langsung menoleh.
Febby yang tak biasa melihat penampilan audi yang sangat kacau langsung membawanya kepelukan.
Audi terisak didalam pelukan febby. Airmatanya terus mengalir. Bibirnya bergetar kuat sekuat dia menahan sakit hatinya yang takbisa ditahan lagi. badanya melemah, kaki yang dipakai untuk berpijak semakin melemas sehingga febby harus menahanya.
"Lo kenapa di?" Tak ada jawaban yang terucap dari bibirnya melainkan hanya suara isakan tangis yang menyayat hati siapapun yang mendengarnya.
Febby memaksa melihat wajah audi, tanganya menangkup wajah audi yang semakin lama menjadi pucat.
"Astaga, audi lo kenapa?" Hati febby seakan terhenyuk.
Dibawanya lagi audi kedalam pelukanya.Febby tidak tega melihat keadaan sahabatnya seperti ini, siapapun orang yang membuat keadaan audi seperti ini, maka febby tak segan-segan memberi pembalasan.
Tangis audi semakin lemah, sampai tak ada suara isakan lagi. Badannya seperti tak bisa menahan berat beban badanya sendiri sehingga febby sekuat tenaga menahanya.
"A-audi.." ucap febby. Tak ada suara sedikitpun yang keluar dari bibir audi membuat febby semakin khwatir.
"Audi, lo gapapakan?" Febby mengguncang badan audi. Namun tak ada pergerakan balasan.Saat febby melihat wajah audi, mata audi telah terpejam.
Febby semakin panik, melihat audi tak sadarkan fi
Ya tuhan ada apa ini?
**
Yang malam minggu sendirian mana suaranya??
Semoga sedikit bisa menemani kalian.
jangan lupa vote dan komen atuh !!
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionAudi Marissa : "Jangan sampai aku jatuh cinta pada dia, Dia itu adik ku" Billy Davidson : "Sebenarnya aku ingin mengatakan aku menyukai mu tanpa harus memanggil mu , kaka"