Pagi ini, Audi berjalan dengan santai memasuki kelas yang hampir satu minggu ditinggalkannya. Semua mata teman-temanya mengikuti langkah audi masuk, tepat saat audi menemukan tempat duduknya, teman-teman yang tadi hanya memperhatikan ditempat langsung menghambur mengerumuni tempat duduk audi, membuat audi kaget.
"Kyaaaa!!! Audi, lo udah sehat?"
"Gimana keadaan lo, gila njirr udah seminggu lo ga sekolah."
"Audi, lo banyak ketinggalan pelajaran. Bakal naik kelas ga lo? Haha."
Audi tersenyum mendapat pertanyaan dari teman temanya.
"Makasih banyak ya kalian udah care sama gue. Keadaan gue baik-baik. Mending kalian kembali ke posisi duduk kalian masing-masing." Ucap Audi.
"Eh, kita kan pengen tau cerita lo dulu, di."
"MINGGIR, WOII MINGGIR!!" semua orang yang berkumpul dibangku audi langsung menoleh kesumber suara.
"Kalian ngapain sih ngumpul dibangku gu - Audi???" Pekik Febby melihat Audi duduk manis dibangkunya.
Febby segera memeluk sahabat yang dirindukanya."Gila, gue kangen banget sama lo, Audi."
Saat pelajaran terakhir, audi mendapat pesan dari bunda yang memberitahu jika bunda nya telah keluar dari rumah sakit. Audi sangat senang mendapat kabar tersebut.
"Kenapa lo kok senyum-senyum gitu?" Tanya Febby yang duduk disebelahnya.
"Bunda gue udah keluar dari rumah sakit, feb."
"Oh, kapan-kapan gue main ke rumah lo ya."
"Iya, harus dong."
"Eh, tiga hari terakhir gue ga pernah liat adik lo lagi disekolah. Apa dia juga sakit?"
"Eng...gak. dia ga sakit apa-apa. Klo lo mau ketemu dia langsung dirumah aja."
"Oke deh. Minggu depan gue main ke rumah lo."
Audi menghembuskan napasnya perlahan. Saat dirinya membahas tentang Billy, jantungnya selalu bekerja tak normal.
Bel pulang sekolah melegakan untuk Audi. Setiap murid segera membereskan kembali buku mereka ke dalam tas. Dan setelah guru pelajaran terakhir keluar mereka mengikuti keluar.
"Feb, gue pulang duluan ya!" Ucap audi, febby melambaikan tanganya saat audi masuk kedalam mobil jazz yang ia bawa sendiri.
Sampai di rumah, audi segera masuk kedalam kamar bunda. Bunda sedang merapihkan rambutnya depan cermin.
"Cantiknya bunda aku.." goda audi. Bunda melirik anaknya dari cermin.
"Lebih cantik anak bunda lah." Kini audi memeluk bunda nya dari belakang.
"Bunda udah sehat?"
"Udah dong. Kan bunda udah dapet obat paling manjur."
"Obat apa, bun?"
"Kamu."
"Ah bunda bisa aja."
Dibalik pintu kamar, seseorang memperhatikanya dengan tersenyum. Karena,
Dua perempuan yang paling disayanginya kini sedang tersenyum bahagia, membuat dia kembali mendapatkan kehidupannya. Billy, melangkah masuk kedalam kamar, membuat audi melepaskan pelukan, bunda tersenyum ke arah billy, dan membelai kepala billy."Bun, aku ke kamar dulu ya" ucap audi tanpa melihat billy.
Bunda sempat memasang wajah kecewa, tapi tak bisa berbuat apa-apa. Toh, audi hanya pergi ke kamarnya, bukan ke rumah nenek nya lagi.
"Bunda siapin makan buat kalian berdua ya."
Audi mengangguk lalu keluar dari kamar bunda, billy tersenyum lalu mencium pipi kanan bunda nya.
"Bunda kayanya seneng banget. Keadaan bunda juga kayanya udah sehat, iya kan bun?"
"Iya lah. Kan anak bunda sekarang udah kumpul lagi."
"Hmm. Aku ganti baju dulu bun, udah laper nih"
"ya udah sana, bunda juga harus masak."
"Gimana, masakan bunda enak ga?"
"Masakan bunda paling enak sedunia, bun." Jawab audi disela-sela mengunyah nya.
"Kalau bunda ikutan lomba memasak, aku yakin bunda jadi juaranya. Iya kan, ka?" Audi berhenti mengunyah dan menyimpan sendok juga garfu nya saat mendengar billy berbicara pada nya. Dan, tadi billy panggil apa? KA? pandai sekali dia bersandiwara.
Audi meneguk air dalam gelasnya sampai habis.
"Aku udah selesai makan, bun. Makasih ya masakan bunda paling enak." Ucap audi sebari bangkit dari duduknya.
Billy hanya melihat gerak gerik audi, dia sadar sedari tadi audi mengacuhkannya.
Bunda tersenyum, "kamu mau makan buah apa, buat cuci mulut?"
"Aku pengen melon, bun."
"Ya udah, bunda kupasin dulu melon nya ya."
"Iya bun."
Audi kembali ke kamar untuk menunggu bunda mengupas buah melon nya.
Saat, audi sedang asik dengan handphonenya, seseorang telah masuk kedalam kamarnya."Hebat banget ya, saat lo dateng, bunda jadi sehat."
Audi mendecik mendengar suara tersebut."Lo emang anak kesayangan bunda, jadi klo lo pergi, bunda bakal merasa kesepian dan akhirnya sakit." Billy terus berbicara, sementara audi tak meliriknya sama sekali.
"Kayanya gue harus ngucapin makasih nih, karena lo udah mau pulang."
"Udah bicaranya?" Ucap audi ketus. Tak menghiraukan ucapan billy sebelumnya. "Kalau udah selesai, lo bisa keluar dari kamar gue."
"Eh? Lo kenapa sih jutek terus, ka? Ini kan dirumah. Ntar mereka curiga lo!"
"Lo bisa ga sih ga banyak bicara?" audi berdiri, menghentakan kakinya tanda dia kesal.
"Bukanya lo yang bilang, kalau gue pulang, gue bisa benci sama lo, gue gak perlu anggap lo ada, kan? Sekarang, see! i'm come back, dan gue bakal lakuin apa yang ngebuat gue mau pulang termasuk gak ngeliat lo."Billy terpaku mendengar ucapan audi, ternyata audi sungguh-sungguh menanggapi ucapannya kemarin.
Dan sekarang , apa billy harus menyesal? Dilain sisi, dia senang melihat kebahagian bunda nya bertemu dengan audi. Meski kenyataan audi tak mau melihat kearahnya.
"Kenapa malah bengong sih, sekarang lo keluar dari kamar gue!" Ucap audi, billy menghela napas.
"Lama banget keluar aja, sana!!" Audi mendorong billy agar keluar. Setelah billy keluar dari kamar, audi segera menutup pintu.
Brak
Tepat saat pintu tertutup didepan mata billy, bunda telah berdiri diluar dengan membawa napan berisi buah melon dan melihat kejadian tesebut.
Hatinya seperti ditusuk jarum yang tak terlihat, melihat kedua anaknya belum kembali hidup damai.
Billy terkejut melihat mata bunda berkaca-kaca.
"Bun.." billy menghampiri bundanya, mengusap pundak bunda sebagai kekuatan.
"Aku sama kakak ga ada masalah apa-apa, ko. Bunda jangan khwatir ya!" Billy menenangkan."Bunda pengen ngeliat kalian baikan. Ga ada berantem-berantem lagi." Bunda terisak, dan menyayat hati billy.
Billy harus melakukan sesuatu, agar tak membuat hatinya bunda nya sedih.
Apapun itu.**
haloha... menurut kalian jalan cerita ini akhirnya kaya gimana sih?? Ditunggu vote dan komentarnya ya!! Karena cerita ini bentar lagi end loh !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionAudi Marissa : "Jangan sampai aku jatuh cinta pada dia, Dia itu adik ku" Billy Davidson : "Sebenarnya aku ingin mengatakan aku menyukai mu tanpa harus memanggil mu , kaka"