18. (❤ Seok Jin) Mother-in-law

20.7K 1.5K 47
                                    

Kim Seokjin ❤ Reader

××××××××

"Sayang, aku pergi Ne ?!"

"Oh?? Tu-tunggu sebentar." jawabku sambil berlari dari dapur kepintu depan tempat seorang laki-laki tengah berdiri dengan setelan kantornya yang rapi.

"Ini bekalmu, maaf aku hanya membawakanmu kue yang dijual ditoko sebelah." ucapku menunduk.

"Tak apa, aku akan mengajarimu memasak diwaktu luang. Nanti makanlah direstoran milik Jimin Ne ?" ucap laki-laki tampan itu dengan senyuman lembutnya.

"Em." jawabku dengan anggukan.

Ia mengusap lembut rambutku dan mencium bibirku. Saling melambaikan tangan dan menghilang bersama mobilnya dari balik pagar rumah.

Ah.. Kehidupan baru yang sangat menyenangkan. Walaupun waktuku bersamanya hanya sedikit karena pekerjaannya itu, namun ia tak pernah terpisah dariku disaat waktu luangnya dirumah.






Kami adalah pasangan pengantin baru.
Semua yang ada disekitarku benar-benar baru bagiku, menjadi seorang istri yang tidak tahu apa-apa tentang dunianya.

Aku tidak bisa memasak. Jika aku lapar, aku hanya perlu berjalan kerestoran yang cukup dekat dari rumah. Restoran yang dimiliki oleh teman dekat suamiku, Jimin.





Aku akan membersihkan rumah dan sarapan dengan segelas susu bersama kue manis yang kusimpan dikulkas.

Ting.. Tong..

Oh?? Jin?
Apa dia meninggalkan sesuatu dirumah??

Aku berjalan kearah pintu depan dan membukanya.

"Oppa, apa kau melupa- Ah??"
aku terdiam dan membuka lebar mata kecilku saat melihat sesosok wanita dengan wajah yang awet muda itu menatap datar kearahku.

"I-ibu?"




"Lihatlah rumah ini. Ya ampun.." ucap ibu mertuaku saat memasuki rumah kami yang cukup besar ini.

"Ma-maaf bu, aku baru saja ingin bersih-bersih. Tadi aku harus ketoko membeli kue untuk Jin Oppa, jadi-" aku sangat gugup jika berbicara dengan ibu dari suamiku yang terkenal dengan komentar pedasnya.

"Kue? Kau hanya memberi anakku kue?
Untuk sarapannya?
Ya Tuhan, pantas saja Seokjin jadi sekurus itu." ucap ibu dengan tatapan tajamnya.

"Ma-maaf bu" jawabku menunduk.

Tuhan, cobaanmu begitu berat hari ini.




Ibu mulai menelusuri setiap ruangan dirumah kami dan aku mencoba sedikit menyingkirkan barang-barang yang membuat rumah ini seperti kapal pecah.

"Dapur cantik ini menjadi sangat tidak berguna sekarang.
Apa kau berencana ikut kelas memasak?
Istri macam apa yang tidak bisa memasak untuk suaminya?" ucap ibu saat memasuki dapur yang dipenuhi warna pink itu.

Ah, My heart.. My heart.. Oh my God..
Sakit bu! Sakiiit!!

Aku hanya bisa membungkam mulutku saat mendengar kata-kata dan tatapan tajam yang dilayangkan oleh ibu mertuaku itu.

"Hah, seperti yang kuduga. Kau benar-benar bukan gadis yang cocok untuk anakku." lanjut ibu dengan kalimat yang merobek hati.

Aku menundukkan kepalaku lebih dalam lagi dan menggulung-gulung ujung bajuku seperti anak kecil yang mendapatkan hukuman.

"Maafkan aku bu" hanya kata itu yang sanggup kukatakan padanya.

"Ck, pakai celemekmu. Aku akan menjadi gurumu hari ini.
Setidaknya kau harus bisa membuat satu makanan kesukaan anakku dalam sehari." ucapnya sambil memakai celemek milik Jin.

- IMAGINE WITH BTS - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang