22. (❤ Jimin) Father ?

22.8K 1.7K 32
                                    

Park Jimin ❤ Reader

××××××××

"Hallo.. Sayang?
Kau sudah sarapankan?"


"Oppa?
Emm.. Aku sedang tidak selera makan Oppa."

"Ah? Wae?!
Kau harus makan (yn).
Bagaimana jika nanti kau sakit?"


"Haha.. Tenang saja Oppa.
Aku baik-baik saja.
Hanya sedikit tidak enak badan."

"Kau tidak enak badan?!
A.. Apa kau sudah minum obat?!
Aku akan pulang sebentar lagi."


"Ah, tidak Oppa.
Kau harus menghadiri rapat hari ini.
Aku sudah minum obat kok, kau tenang saja."

"Aish.. Rapatku masih lama.
Aku masih bisa pulang dan kembali lagi nanti."


"Jangan Oppa, aku sudah baik-baik saja."

"Jangan berbohong
pada suamimu (yn).
Hah.. Baiklah.
Aku akan menghubungi ibu untuk menemanimu dirumah."


"Oppa, tidak usah.
Aku baik-baik saja Oppa.
Oppa?
Hallo ?"


Ck, seharusnya aku bilang sudah makan tadi.

"Hah.." aku menghela napas dan meletakkan ponselku diatas meja.

Dia terlalu berlebihan, padahal sudah kubilang aku baik-baik saja.




Aku mendudukkan tubuh lemasku disofa, sedikit merenggangkan kaki dan tanganku yang terasa kaku.

Entah kenapa, mataku sedikit berkunang-kunang sejak bangun tidur.
Kepalaku berputar-putar membuat isi perutku juga ikut berputar dan memaksa untuk keluar dari mulutku.

Ya Tuhan..
Aku mual lagi.

Aku berlari kedapur dan masuk kekamar mandi, memuntahkan isi dari perut yang belum kuisi sama sekali.

"Ah.. Hah.." aku kembali kesofa dan mengatur napasku.

Sudah tiga kali aku muntah hari ini, untuk pertama kalinya tubuh kuat nan tangguhku tidak bisa melawan penyakit yang datang mendadak ini.

"Oppa.." aku mendesah menahan kepalaku yang berdenyut.
Sakit. Lemas.

Ting.. Tong..



"Tunggu sebentar." sahutku sambil berusaha mengangkat tubuhku menuju pintu.

"Ibu?"

"(Yn) kau baik-baik saja?"

Ibu menerobos masuk dan memegang dahiku, memastikan tinggi rendahnya suhu tubuhku.

"Aku baik-baik saja ibu." sahutku lembut kepada ibu mertuaku yang memiliki sifat yang sama dengan suamiku.
Overprotektif.

"Tapi Jimin bilang kau tidak selera makan.
Ah, ibu bawakan kau bubur.
Kau harus makan ne." pinta ibu sambil merangkulku menuju meja makan.

"Ibu, maaf aku merepotkanmu." aku menatap dalam mata ibu yang kelewat khawatir.
Dan mendudukkan diriku kekursi makan.

"Apa yang kau katakan (yn).
Kau anakku. Ini adalah tugas seorang ibu." ibu mengusap pelan rambutku dan melangkah mencari mangkuk untuk memindahkan buburnya.

- IMAGINE WITH BTS - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang