Kim Namjoon ❤ Reader
××××××××
"Kim Nam Young !!!
Jangan mainkan kacamata eomma !" teriakkanku menggema keseluruh ruangan dirumah yang sudah kudiami selama hampir enam tahun."Kim Nam Young !!! Kau tidak mendengar eomma?!" mulutku kembali berkicau dipagi yang cerah ini.
"Kim Nam Young !!
Jauhkan tanganmu dari televisi, aku tidak ingin televisi baru itu terbelah menjadi dua !" aku kembali berteriak saat anak nakal itu mendekati televisi dan mengetuk-ngetuk layarnya.
Aku tidak sedang menyombongkan televisi baruku namun aku sedang waspada jika tangan kecilnya kembali merusak benda besar itu."Eomma.." tubuh mungil itu berjalan pelan kearahku.
"Wae??" sahutku yang masih terfokus pada masakanku diatas kompor.
"Eomma, jangan marah ne?" jawab Nam Young pelan.
Dengan cepat aku menatap laki-laki kecil yang tengah memegang kacamataku yang khusus kupakai saat mengajar disekolah.
"Jangan bilang kau mematahkan kacamata eomma Kim Nam Young." ucapku sambil membungkuk menyamakan wajahku padanya yang sedang menunduk.
"Nam Young, jawab eomma." pintaku dan menatap mata indah yang menahan tangis itu.
"Eomma, Nam Young minta maaf.
Nam Young akan membelikan eomma kacamata baru saat Nam Young besar nanti.
Eomma jangan marah, ne." pria mungil itu berkata pelan bersama matanya yang mulai berair.Ia menunjukkan kacamataku yang sudah patah menjadi dua bagian.
Ya Tuhan...
Ini kacamata kelima yang kubeli tahun ini."Kim Nam Young. Eomma sudah bilang, bermainlah dengan mainanmu saja.
Bagaimana jika uang kita habis hanya untuk mengganti barang-barang yang kau rusak?" ucapku pelan namun terdengar tegas pada anakku yang baru memasuki empat tahun ini."Maaf eomma." desisnya pelan dan mulai terisak memelukku.
"Ne. Jangan ulangi lagi, ingat." sahutku sambil mengusap rambutnya lembut.
"Aku pulang!! Kim kecilku dimana?" suara yang terdengar seperti lantunan rap itu terdengar dari ruang tamu.
"Abeoji? Eomma, Abeoji pulang.
Yeey.. Yey.. Yey.." pria mungil itu melepaskan pelukannya dan berlari kecil menuju asal suara itu."Nam Young, jangan berlari." aku hanya bisa tersenyum dan mengikuti langkah kecilnya.
"Abeoji!!!" Nam Young melompat memeluk ayahnya yang sudah berlutut dan membuka lebar kedua tangannya sejak tadi.
"Kim Nam Joon, bukankah kau bilang akan pulang kemarin malam." ucapku kepada laki-laki bermarga Kim yang tengah bermesraan dengan anaknya.
"Kim (yn), jujur saja aku sudah memaksa untuk pulang tadi malam. Namun mereka terlalu lelah dan akhirnya aku ikut tertidur dihotel." jawab laki-laki itu sambil melepas pelukan hangat dari Nam Young.
"Hah, alasan yang sama." desisku dan kembali kearah dapur.
"Sayang !!
Apa kau tidak ingin mendapatkan pelukan dari suamimu ini?!" ia kembali berteriak memanggilku."Tidak perlu!!" sahutku dan kembali pada pekerjaanku yang sempat tertinggal tadi.
Deg.
Aku sedikit terkejut dengan tangan yang tiba-tiba melingkar dari belakang dipinggangku, diikuti dengan deru nafas yang menggelitik telingaku."Tapi aku memerlukannya." desahnya ditelingaku dan mempererat pelukannya.
"Aku merindukanmu Nyonya Kim." ucap Namjoon dan mengecup singkat leher putihku.
"Aku juga merindukanmu Tuan mesum." sahutku pada pria yang menempelkan dagunya dipundakku.
Ia membalasku dengan tawa kecilnya."Eomma.. Abeoji merusak pintu kamar." ucap laki-laki kecil yang berdiri ditengah pintu dapur dan membuatku menoleh kearahnya.
Dengan cepat Namjoon melepaskan pelukan eratnya dariku dan menelan ludah kasar.
"KIM NAMJOON !!" aku berteriak dan berbalik menatap wajah pucat suamiku.
"Jadi kau merayuku untuk menutupi kecerobohanmu itu?!" bentakku dan membuat laki-laki itu membeku.
"A-aku lupa gagang pintunya sudah tua jadi--" sahut Namjoon gugup.
"TUA?? Tua katamu?! Gagang pintu itu baru diganti setelah kau merusaknya sebulan yang lalu!!!" aku memotong alasan konyolnya itu.
"A-A-Aku.. Maafkan aku!!!" ia berteriak sambil membungkuk dalam dan mengulanginya beberapa kali.
"Kau.." aku hanya mendesah geram.
Entahlah.. Aku benar-benar pasrah dengan keluargaku ini.
Ayah dan anak benar-benar sama persis, sama-sama memiliki tangan perusak.
Apapun yang ia pegang, rusak seketika."Abeoji.. Bermainlah dengan mainan Abeoji saja.
Nanti uang kita habis untuk membeli barang yang Abeoji rusak.
Jangan ulangi lagi ya Abeoji." ucap pria mungil itu mendekati ayahnya yang tengah membungkuk dan menceramahi Namjoon dengan kata-kata yang terdengar sama seperti ucapanku tadi."Kau juga sama Kim Nam Young..." ucapku dan mencubit pipi imutnya dengan gemas.
"Kalian berdua benar-benar menyebalkan." aku mendekati suamiku yang masih membungkuk dan menarik telinganya, membuat pemiliknya meringis kesakitan.
"Eomma.. Sakit.."
"Aw.. Aw.. Maaf (yn).. Ampun.."
Kedua laki-laki yang membuatku selalu kelelahan, mengeluh dan membuat wajahku menua lebih cepat ini benar-benar menyebalkan.
Namun...
Mereka benar-benar sangat berharga bagiku.
Dan aku,
Tidak akan bisa bertahan hidup tanpa mereka.××××××××END
I love you all~
[Follow > FInotV ]
[Baca juga > Destiny [BTS Fanfiction] ]
KAMU SEDANG MEMBACA
- IMAGINE WITH BTS - [REVISI]
FanfictionReader ❤ BTS Kumpulan cerita pendek tentang kehidupanmu bersama Bangtan Boys. Dengan sejuta bumbu rahasia di dalamnya, kau bisa mencicipinya sendiri dan menjadikannya sebagai bacaan favoritmu. ✨FInotV, 281215