- IMAGINE WITH BTS - [REVISI]

98. (❤ BTS) PERSONA, huh?

Can we talk, bby?

i just wanna say...

i love you💕

ok ok i know, You didn't miss me, right? 😫

btw, baca sampai selesai, ya!
ada sesuatu di akhir 😉

✨✨✨

All member & Reader

###

"Sebentar," aku mengambil sebungkus keripik rasa balado dari atas meja, "kenapa judulnya Persona?" lanjutku, sambil berusaha membuka kemasan keripik.

Taehyung menatapku sekilas dan kembali fokus pada ponselnya, "Apanya?"

"Judul album kalian nanti, Tae." jawabku, sebelum menggigit ujung kemasan.

"Karena judul albumnya Persona." Jawaban singkat kudapat dari seorang pria berambut hitam yang sedang menikmati keripik dengan rasa original di sudut ruangan.

Aku menarik senyumku, "Oh, begitu. Terima kasih banyak, Tuan Min," ucapku sarkastik. "Ayolah, aku serius. Saat kalian comeback nanti, teman-temanku pasti akan bertanya kenapa judul album baru kalian harus Persona?"

Hoseok tertawa, "Jawab saja, tanyakan langsung pada member BTS saat fansign nanti. Biarkan mereka membeli album kami untuk bisa menanyakannya."

"Benar juga, secara tidak langsung tujuannya begitu." Jimin tertawa, jarinya terus menekan remot televisi, mencari tontonan yang menarik.

"Oh, oh! MV Blackpink! Jangan ganti, yang itu saja! Aku ingin menonton Blackpink!" teriakku heboh.

"Wah, kalian dengar musiknya? Wow!" reaksi Namjoon saat ikut menonton.

Aku mengangguk, "Judulnya Kill This Love, cocok sekali dengan tariannya. Kalian judulnya apa?"

"Boy With Luv," jawab Taehyung.

"Mereka patah hati, kami jatuh hati," timpal Jin.

"Dan kenapa albumnya Persona?" tanyaku, lagi.

Taehyung mendengus, enggan menjawab.

"Persona itu... ya, diri kami sendiri." Jawaban tidak membantu lainnya kudapat dari seorang Jeon Jungkook yang membelakangiku, ia sedang menuangkan air panas pada mangkuk mie instannya.

Namjoon tertawa sekilas, "Mungkin maksudnya kurang lebih seperti drama individu dalam kehidupan."

Senyumku semakin lebar saat mendapatkan jawaban Namjoon yang cerdas itu, "Baiklah, aku masih tidak mengerti." dengusku, masih mencoba membuka bungkusan.

"Masih ku pantau, (yn). Dari tadi aku menunggu bungkus keripikmu terbuka." Hoseok berbicara dengan mata yang fokus pada layar ponsel.

Aku mendengus, "Kau hanya ingin mengambil setengah dari isinya tanpa berminat membantuku, dasar kudanil!"

Jimin mengarahkan tangannya padaku, "Sini, kubukakan."

Aku menggeleng, "Jin, bukakan!" pintaku, melemparkan kemasan keripik tersebut ke arah Jin yang tengah merapikan lensa matanya.

"Sialan! Bagaimana jika lensa mataku tertelan kelopak mata?!" teriak Jin, menatapku dengan wajah tidak suka.

"Opss... Sorry."