38. (❤ Jimin POV) Stop it !

20K 1.4K 74
                                    

Park Jimin POV

×××××××

Hari ini dia terlihat berbeda.

Dari penampilan hingga cara bicaranya, sangat berbeda dari seorang (yn) yang kukenal selama dua tahun lima bulan ini.

Sejak tadi aku terus memperhatikannya, tapi dia tidak menghiraukanku sedikit.

Sebenarnya, aku cukup takut jika dia seperti ini.
Aku takut dia sedang datang bulan, biasanya dia akan sangat buas padaku.
Aku tidak tahu alasannya.
Bagaimana bisa gadis imut dengan bibir merah itu, berubah menjadi sangat menyeramkan disaat tamu itu datang.

Yang lebih menyeramkannya lagi.
Tamu itu selalu datang setiap bulan.

Hahaha... setelah sekian lama menjalin hubungan dengannya, aku sudah sedikit mengerti tentang kehidupan seorang wanita.



Tapi, apa benar dia sedang datang bulan saat ini?
Biasanya dia akan lebih manja denganku atau mencambak rambutku sambil berkata...

"Sialan! Sakit.. Kenapa hanya perempuan yang merasakan sakit seperti ini?!"

Padahal aku juga merasakan sakitnya.
Sakit dicambak, sakit dicakar, kadang tanpa aba-aba dia menggigitku.

Sebenarnya, dia seorang gadis atau seekor kucing liar ?

×××

"Sayang?"

Dia tidak menjawab.

"Sayang kau sudah makan?"

Masih fokus pada ponselnya.

"Sayang kau mau yang manis-manis atau yang lainnya?"

Dia menggeleng.

Setidaknya dia menjawabku.

"Kau mau keluar? Jalan-jalan?"

Dia menggeleng, lagi.

Aku menghela napas.
Melangkah pelan, duduk disebelahnya.

"Hem, sayang...
Hari ini adalah hari libur kita berdua.
Apa kau tidak ingin berbicara sedikitpun padaku?"

Aku mengusap rambutnya lembut.

Dia menatapku.
Tatapan apa ini?
Benar-benar tajam.

Matilah kau Jimin!
Kau pasti membuat kesalahan!

Tapi... Apa?!

"Ada apa? Kau ingin mengatakan sesuatu?"

Aku berusaha tetap tenang, walaupun tatapan itu benar-benar menusukku.

Dia mengalihkan tatapannya kembali keponsel.

"Hah.." aku bernapas lega.

Apa yang harus kulakukan sekarang?

"Ah, kau ingin permen?
Aku punya banyak permen yang diberikan oleh fansku.
Kau suka yang manis-manis bukan? Mau aku ambilkan?"

Aku berdiri dari sofa berniat mengambil beberapa bungkus permen dan coklat dikulkas.

Bug.

Tapi tiba-tiba aku sudah duduk kembali.
Karena sepasang tangan putih itu menarik bajuku dengan kasar.

Aku menelan ludahku dengan susah payah.

Suasana apartemen miliknya sangat mencekam saat ini.
Dihiasi oleh tatapan tajam yang terus menatapku tanpa berkedip.

- IMAGINE WITH BTS - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang