- IMAGINE WITH BTS - [REVISI]

85. (❤ Jungkook) Senior

Ini cerita keduanya, bebs~
Moga suka ya 😍😘
dreamcmtr02

Jeon Jungkook ❤ Reader

###

"(yn)!"

Panggilan seseorang dari balik pintu kamar, membuatku mengerang. "Apa?!"

"Kau belum bangun, pemalas?"

Seorang laki-laki itu sudah berdiri dan menarik selimutku saat aku membuka mata, "Ck, ada apa sih?"

"Kau harus ke kampuskan hari ini!" teriaknya, membuat tubuhku membeku beberapa detik dan otakku berusaha mengingat arti dari kata 'kampus' yang baru saja dikatakan oleh kakak laki-lakiku itu.

"Komodo! Kenapa kau baru bangunin aku?!" reaksiku dan melemparkan bantal merah muda bertema princess itu tepat diwajah lumayan tampannya.

"Woi, kebo! Pakai lempar bantal lagi, bantalmu bau tau?!" protesnya, namun aku tidak menghiraukan makiannya didalam kamar karena kakiku sudah melesat cepat menuju kamar mandi.

Sial!
Bagaimana jika aku kesiangan?
Ini baru hari pertama, dimana aku harus meletakkan wajahku nanti?!
Ini gara-gara komodo gigi maju itu!

"SIALAN!" aku berteriak dari dalam kamar mandi dengan sangat kesal.

"Kenapa lagi? Ada kecoa?" tanya seseorang dari luar, jangan tanya siapa, sudah pasti tidak ada orang lain selain komodo itu.

Aku mendengus keras sebelum menjawab, "AIRNYA MATI!!"

"Hahahaha... Air memang selalu dimatikan pada jam segini, siapa suruh kau ingin tinggal bersamaku di kosan ini?"

Lah, anjir.
Malah ketawa tuh tuyul.

"Gimana dong? Kak, ambilin air cepat!"

"Ah, kalau ada kejadian seperti ini baru manggil kakak. Dasar buaya!" keluhnya.

Wah, ngelawak dia.
Sudah tahu rambutku dipenuhi busa seperti ini. Kenapa hidupku menderita sekali?
Mungkin karena memiliki kakak yang sudah 2 tahun berkarat disemester 8.

"Nih, aku bawa air. Buka pintunya." serunya dari luar.

Aku membuka sedikit pintu kamar mandi dan ia memasukkan 2 botol air dingin yang bisa kupastikan berasal dari dalam kulkas.

Sekarang aku mengerti kenapa dia tidak lulus-lulus kuliah, dia terlalu tolol.

"Eh, beruang! Kenapa air dingin?! Apa tidak ada air lain?!" teriakku tidak terima, bagaimana bisa aku mandi dengan air yang sudah disimpan dalam kulkas entah sejak kapan.

"Jangan banyak babibu, deh! Mandi ya mandi saja. Jangan nyusahin! Air juga mahal, tahu!!" serunya, suaranya terdengar sudah cukup jauh dari pintu kamar mandi.

Ck, dia benar-benar masa bodo denganku.
Dasar anoa!

***

Dengan cepat aku berlari memasuki kampus baruku, tidak peduli dengan tatapan para senior yang memandangku penuh selidik.

"(yn)! Disini! Disini!" seru seseorang yang berhasil membuatku lega. Untunglah aku masih belum terlambat.

"Chan Woo!" balasku dan melambaikan tangan, "Hah, masih belum mulai bukan?"

Dia menggeleng dan aku menarik napas dalam.

"Kenapa? Ada yang aneh?" tanyaku saat melihatnya memperhatikanku dari atas ke bawah dan keatas lagi.