53. (❤ Taehyung) Don't Cry

15.6K 1.3K 22
                                    

Kim Taehyung ❤ Reader

××××××××××

Hari ini adalah hari pertama kekasihku memulai debutnya sebagai aktor.
Semoga saja semuanya berjalan lancar.

Aku akan berkunjung ke apartemennya, mungkin saja dia sudah pulang dan aku bisa memasakkannya untuk makan malam.

***

"Oppa, kau didalam?"

Aku masuk kedalam apartemen miliknya.
Gelap sekali.
Mungkin laki-lakiku itu belum pulang.

Tanganku menekan tombol lampu, dan dengan sekejap ruangan luas ini terlihat dengan jelas.
Lengkap dengan sesosok laki-laki memakai kemeja hitam yang tengah memeluk lututnya, duduk seperti orang kedinginan dipojok ruang tamu.

Aku menelan ludahku, takut.

Apa laki-laki berambut coklat itu adalah Taehyung?

"O-Oppa?"

Sosok itu masih diam.

Kakiku melangkah mendekati dan berjongkok didepannya.

"Oppa?" panggilku, lagi.

Jemariku membelai rambut yang terlihat sangat berantakan dihadapanku.

Ada apa dengan laki-laki periang ini?
Tidak biasanya kekasihku yang lebih kukenal seperti anjing kecil ini berubah menjadi mainan yang kehabisan baterai.

Apa ada masalah yang menganggunya saat syuting tadi?
Tapi yang pasti, masalah ini sangat berat untuknya.

Aku bergeser memeluknya dari samping, berusaha membuatnya tenang.

"(Yn)." aku bisa mendengar desisannya.

"Iya, Oppa. Aku disini.
Ada apa?"

Dia memperlihatkan wajah yang sejak tadi ia sembunyikan.
Wajah tampan yang seringkali kukatakan jelek itu, terlihat sangat mengenaskan saat ini.

Mata merah yang sembab dan lelah, bibirnya bergetar, seperti anak kecil yang ditinggalkan ibunya dipasar.

Ada apa dengan Taehyung-ku kali ini?

"Oppa, ada apa?"

Taehyung mengusap wajahnya kasar dan berdiri.

"Aku baik-baik saja." sahutnya dan mulai melangkah.

"Kau tidak mungkin menangis, jika kau baik-baik saja, Oppa."

Ia berbalik, "Aku tidak menangis."

Aku melangkah berdiri didepannya, mengusap pelan sekitar matanya.

"Kau tidak bisa membohongiku, Oppa."

"Aku baik-baik saja, sungguh."

"Oppa, ceritakan padaku apa yang terjadi."

"Tidak ada." Taehyung kembali melangkah memasuki kamarnya, menutup pintu dengan kasar.

"Oppa-"

"Sudahlah, aku ingin tidur." bentaknya dari balik pintu.

Tuhan, apa yang terjadi dengannya?



Aku melangkah lemah, mendudukkan diriku disofa.
Airmataku menetes tanpa kuminta.
Kenapa laki-laki ini selalu menyembunyikan masalahnya dariku?

Apa yang membuatnya seperti ini?

Kuraih ponselku dari dalam tas dan mengetik beberapa kata pada aplikasi pencarian.

Kabar Kim Taehyung BTS

'Kim Taehyung memulai debut sebagai aktor dengan buruk'

'V BTS menjadikan pekerjaan barunya sebagai permainan'

'Beribu kesalahan dilakukan aktor V didebut pertamanya'


Astaga, apa ini?
Kenapa semua kabarnya seperti ini?!

Buruk?
Permainan?
Kesalahan?

Apa semua ini yang membuatnya serapuh itu?

Aku menatap pintu kamar yang tertutup.
"Oppa..."

***

Klek..

Aku membuka pintu kamarnya dan menyalakan lampu, sambil membawa piring makanan.

"Oppa." aku sedikit menggoyang tubuh yang berbaring tertutupi selimut diatas tempat tidur. "Makanlah dulu." kuletakkan piring itu diatas meja disamping tempat tidurnya.

Aku menarik pelan selimutnya, airmataku kembali jatuh saat menatap laki-laki yang tengah berbaring memunggungiku.
Bahkan aku tahu, dia sedang menangis saat ini.

"Oppa." aku duduk ditepi tempat tidur dan mengusap lembut rambutnya.

Taehyung bergeser untuk duduk, membiarkan airmatanya terus mengalir.

Napasku sesak, rasanya ingin mati melihatnya tersiksa seperti ini.

Aku mendekatinya dan mengusap pipinya, menghapus airmatanya. Mengecup dahinya sekilas, berusaha membuatnya nyaman.
Namun dia semakin terisak dan menarikku kedalam pelukannya.

"(Yn), aku benar-benar tidak berguna.
Aku tidak berguna." isaknya, bisa kurasakan jemarinya mencekam kulitku.

"Itu tidak benar, Oppa." aku mengusap punggungnya.

"Itu benar, (yn). Aku melakukan kesalahan berpuluh-puluh kali. Bahkan mereka sampai lelah denganku." airmatanya membasahi pundakku.

Aku melonggarkan pelukannya, menatap matanya dalam.
"Oppa, ini pengalaman pertamamu. Salah itu, hal biasa saat mencoba.
Kau hanya perlu bangkit dan berusaha lagi.
Aku tahu Kim Taehyung-ku bukanlah pria yang mudah menyerah." ucapku dengan senyuman sehangat mungkin.

"Sayang..."

"Sstt.. Sudahlah, kau terlihat semakin jelek saat menangis." ejekku yang selalu berhasil melukis senyuman dari wajahnya.

"Aku mencintaimu." gumamnya dan kembali memelukku.

"Kau tidak perlu mendengarkan perkataan buruk dari oranglain. Ini hidupmu, kau yang menjalaninya dan mereka hanyalah penonton yang hanya bisa mengomentari seenak perutnya."

Taehyung melepaskan pelukannya, tersenyum lebar dan mengangguk.

Ia mendekat dan mencium bibirku singkat, "Terima kasih." desisnya.

"I'll always love you and be here for you."

××××××××END

[Follow > FinotV ]

[Baca juga > Destiny [BTS Fanfiction] ]

- IMAGINE WITH BTS - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang