- IMAGINE WITH BTS - [REVISI]

56. (❤ J-Hope) Who This Girl ?!

Jung Hoseok ❤ Reader

×××××××××

Kutarik napas sepanjang mungkin, kakiku melangkah sekuat yang aku bisa. Aku harus kuat, setidaknya aku harus sampai kerumah terlebih dahulu.

Dadaku sesak, sangat.

Apakah aku dipermainkan selama seminggu ini?

Baiklah, pada awalnya aku sangat amat bahagia saat seorang idol berbakat dengan tubuh gemulai itu mengirimiku pesan dan mengatakan bahwa dia mencintaiku.

Aku bahkan masih menyimpan pesannya.

Namun, apa tadi yang kulihat?
Dia berpelukan dengan seorang gadis, bahkan ia tanpa malunya mencium pucuk kepala gadis itu ditengah keramaian bandara.

Apa dia memintaku datang untuk memperlihatkan pacar barunya dan bermaksud mengatakan 'kita berakhir' secara tidak langsung?

Aku sudah berdandan dan mengenakan pakaian terbaik untuk menjemputnya yang baru saja pulang dari Chicago.
Jung-brengsek-Hoseok itulah yang memintaku menjemputnya, dengan kalimat manja yang ia kirimkan lewat Line.
Sialan! Bangsat!

"Sialan!" kuhentakkan kakiku ditrotoar, membuat orang-orang yang berjalan didekatku menatapku aneh.

Aku benci menangis, apalagi ditengah umum. Dan aku membenci Jung Hoseok.
Apa dia pikir dengan wajah tampan yang semakin bertambah disaat menari itu bisa dijadikan modal untuk menjadi playboy?

Ku usap kasar air yang menggenangi mataku, membuat pemandanganku kabur.
Aku harus mencari taxi dan pulang.

***

Drrt.. Drrrrt..

"Hm?"

"Kau dimana?!"

"Dirumah! Dimana lagi?!"

"Oh astaga!
Kau membiarkan Hoseok menunggumu?"

"Hoseok? Siapa?"

"Pacarmu! Siapa lagi!"

Kupindahkan ponselku yang masih dihiasi teriakan kasar oleh sepupu konyolku itu ke telinga kiri, dan menggunakan tangan kananku untuk membuka botol soju yang ke lima.

"Apa itu pacar?
Lebih baik jika itu makanan, aku lapar!"

"(Yn)! Ada apa denganmu, hah!
Apa jangan-jangan!
God! Hoseok menunggumu dibandara, dan kau dengan bodohnya mabuk-mabukkan?!"

"Aaakkuuu tidak maaabuuk!"

Mataku berkunang-kunang, membuat air yang seharusnya memenuhi gelas malah meluncur membasahi meja dan turun kelantai.

"Tidak mabuk apanya!
Hei! Sudah berapa botol yang kau minum?!
Kau itu tidak tahan alkohol!
Jadi hentikan, (yn)!!"

Aku menggerakkan telunjukku.

"Satu, dua, tiga, empat, lima, enㅡah, lima Joon!
Aku bisa menghitung! Aku hebat!"

"My God! Lima botol!
Kau cari mati?
Ah, tidak. Aku yang akan membunuhmu sekarang (yn)!"

"Tidak, aku belum mati.
Cintakulah yang mati, Joon!"

"Tolol! Cintamu ada dibandara, menunggumu menjemputnya!
Dia akan mencekikmu saat dia tahu kau mabuk!"

"Hahaha! Cintaku sudah mati!
Mati!"