79. (❤ Suga) Salah [1]

11.5K 925 97
                                    

Min Yoongi ❤ Reader

###

"(yn)! Cepat! Yang lain sudah menunggumu dibawah!" teriakan seorang laki-laki didepan pintu kamarku, membuat gerakanku sedikit lebih cepat.

"Iya! Iya! Sebentar lagi!"

"Ck, 5 menit lagi. Oke?" sahutnya, setelah suara dengusan terdengar.

"Oke!"

Aku bergegas merapikan rambutku dan memakai sepatu yang sebelumnya sudah kusiapkan sejak tadi malam, mengingat hari ini adalah hari perpisahan sahabatku yang dua hari lagi harus meninggalkan Seoul untuk melanjutkan studynya.

"Oke, aku siap." desisku, saat memandang pantulan tubuhku dari cermin. Rambut hitam yang diikat, baju merah kotak-kotak, celana jeans hitam, dan sepatu merah. Aku siap pergi menghabiskan akhir pekan bersama mereka.

***

"Kau baru selesai?" pertanyaan dengan nada marah itu terdengar dari laki-laki yang tengah duduk di sofa ruang tamuku, menyilangkan tangannya didepan dada.

Aku terkekeh pelan, "maaf-maaf." ucapku, sambil menggaruk leher merasa bersalah.

"Ck, dasar. Baiklah. Ayo pergi."

Kami berempat meninggalkan rumahku dan memasuki mobil milik satu-satu lelaki di gerombolan kami.

"Kau bisa menyetir, bukan?" tanya pria dengan baju garis-garis hitam putih yang duduk disampingku, tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan didepan.

Aku mengangguk.

"Baguslah, jika aku mengantuk kau bisa menggantikanku." lanjutnya.

"Bisa diatur." sahutku dengan nada santai.

"Hei (yn), kau benar-benar tidak memberitahu pacarmu itu?" tanya salah satu gadis dari kursi belakang.

Aku menggeleng, "Jika aku memberitahunya, ia tidak akan mengizinkan. Dan mungkin, dia bisa saja mengurungku didalam rumah tanpa mengizinkanku menyentuh pintu luar."

"Kadang aku iri padamu, tapi kadang aku juga merasa kasihan." ucap gadis lainnya.

Aku hanya mendengus pelan. Mungkin aku tidak perlu dikasihani hanya karena hal seperti itu, tapi kadang aku juga merasa tertekan. Aku seperti anjing kecil yang selalu terkurung dirumahku sendiri.
Jika ia tahu aku seluar dari rumah untuk menghabiskan waktu dengan bersenang-senang, ia pasti akan menginap untuk memastikan aku tidak pergi.
Egois.

"Jangan pikirkan itu, anggap saja kita semua dalam status single saat ini. Jangan pikirkan mereka, pikirkan kesenangan yang akan kita lewati hari ini!" seru pria disampingku, mengepalkan tangannya tinggi dan disambut oleh teriakan kami yang tak kalah heboh.

Benar. Sekali ini saja.
Aku ingin waktu membosankan itu, terbayar hanya dengan kebahagiaan bersama mereka hari ini.

***

"Busan! Yuhuuuu~" teriakan penuh semangat dari kami, saat menginjakkan kaki di tanah kelahiranku.

Ya. Aku lahir disini. Dengan kehidupan sederhana, memberanikan diri untuk berpindah ke ibukota setelah kepergian seluruh anggota keluargaku saat peristiwa kecelakaan kapal laut beberapa tahun lalu.

"Hei, bagaimana jika kita makan dulu? Aku begitu lapar." usul Hae Ji, gadis yang mengusulkan untuk pergi ke Busan.

Kami mengangguk, setuju.

***

"Mau makan apa?"

"Kerang saja, bagaimana?"

- IMAGINE WITH BTS - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang