32. (★ Jungkook) My Brother

20.3K 1.4K 70
                                    

Jeon Jungkook as Your Brother

××××××××

"Choco... bangun.. Kau ingin eomma marah gara-gara kita kesiangan lagi?"

Aish..
Jangan ganggu mimpi indahku.
Kumohon.

"Choco.. Ayo banguuun.."

Sudah kubilang jangan mengganggu !!

"Choco.. Nanti eomma-"

"JEON (YN) !! KAU MASIH BELUM BANGUN !!!
KAU TIDAK LIHAT JAM DINDING ITU HAH?!"

Oh ya ampun..
Mati aku !

Dengan spontan aku bangun dan melangkah kekamar mandi yang berada didalam kamarku.
Tidak berani menatap wajah menyeramkan yang tengah berdiri ditengah pintu.

"GADIS PEMALAS !!
JEON JUNGKOOK, JANGAN HANYA BERDIRI DISITU !! CEPAT BANTU EOMMA DIBAWAH !!"

"Ah! Ne.. Ne eomma!"

Seketika kamarku menjadi hening.
Tidak ada lagi teriakan buas dari wanita yang melahirkanku itu.

"Hah.. Untung saja eomma tidak menyiramku dengan seember air lagi." desahku sambil membuka baju tidurku bergegas untuk mandi.







"Good Morning Everyone !!" seruku sambil menuruni tangga, pada tiga sosok manusia yang tengah menikmati sarapan paginya.

"Lihatlah putri kerajaanmu sudah bangun." ucap eomma kepada seorang laki-laki yang duduk disampingnya.

"Good morning anak Appa." sahut ayah dengan senyuman manisnya.

Ah, ayah idaman.

"Cih, kau selalu bangun kesiangan.
Dan aku juga kena marah gara-gara kau."

Aish, laki-laki ini..
Pantatku saja belum mendarat dikursi makan, dia sudah menceramahiku seperti itu.
Dasar.

"Aish.. Jangan marah padaku.
Proteslah pada guru matematika itu!
Dia selalu memberikan tugas tanpa memikirkan sekecil apa otak muridnya." sahutku pada laki-laki yang tengah mengunyah disamping kiriku.

"Itu karena kau tidak belajar dengan benar.
Matematika itu sangat mudah (yn)."
Sekarang eomma yang mengoceh padaku.

"Itu karena eomma sangat menyukai matematika." sahutku tanpa melirik wanita yang duduk didepanku.

"Makanya sukai matematika dan buat pr-mu lebih awal, bodoh!" celoteh laki-laki disampingku, membuatku memasang wajah kesal padanya.

Cih, aku tahu dia sama seperti eomma yang pintar matematika.
Tapi cobalah untuk mengajaknya bertarung dalam pelajaran bahasa inggris, dia akan menyerah sebelum memulai.

"Sudahlah, kita sedang sarapan bukan.
Sayang.. Cobalah untuk meminta bantuan pada Jungkook saat kau tidak mengerti."
Akhirnya Appa bersuara, walaupun kata-katanya sama sekali tidak mendukungku.

Aku hanya memutar bola mataku dan menatap tajam Jungkook yang tengah menaik-turunkan kedua alisnya.

Ck, menyebalkan.

×××

"Jeon (yn)! Ya! Tunggu aku!"

Aku sedikit tersentak dengan tangan yang tiba-tiba bertengger dipundakku.

"Ya.. Hah.. Kau.. Tuli hah?" ucapnya masih terengah-engah.

"Tidak. Wae?" sahutku dengan wajah datar.

- IMAGINE WITH BTS - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang