50. (❤ Suga) Weekend

16.8K 1.4K 52
                                    

[Warning!
2000+ words!
Maaf, jika membosankan.]

Min Yoongi ❤ Reader

××××××××

Oppa? -
Kau tidak lupa hari ini bukan?

Triing..

- Tentu

Kau tidak ketiduran bukan ? -

- Tidak, kau tenang saja.

Kau yakin? -

Jika kau merasa tidak siap, -
tidak usah kau paksakan,
Oppa.

- Aku siap lahir batin.

- Bersiaplah,
Aku mau mandi dulu.

- Aku akan mengirimimu pesan
jika aku sudah siap berangkat.


Triing..

- Aku mencintaimu.

"Dasar."

Aku mendesah dan meletakkan ponselku diatas meja kecil sebelah tempat tidurku.

"Hah.. Jantungku.." aku menyentuh dadaku, merasakan detakan disana.

Kenapa aku begitu gugup?
Bukankah seharusnya dia yang merasakan ini?
Tapi dia seperti tidak merasa gugup sama sekali.

"Hah.." aku menghela napas, lagi.

Kurasa aku juga harus bersiap mandi dan menyambutnya nanti.

×××

"Ibu, pacarku akan datang hari ini." aku berseru sambil menuruni tangga, kepada seorang wanita dilantai bawah.

Eh?
Tunggu, kenapa ada tiga wanita?!

"Hai (yn)!!
Wah, keponakan bibi sudah sangat besar sekarang!" seorang wanita yang lebih tua satu tahun dari ibuku itu melambaikan tangan padaku.

"Kemari, cucu nenek tersayang." seorang wanita dengan rambut hampir seluruhnya putih dan duduk dengan santai disofa ruang tamu itu tersenyum ramah.

"Bibi?! Nenek?!
Loh? Kapan datang?" aku berteriak sekaligus terkejut saat menemukan dua sosok tanpa diundang itu sedang duduk meminum segelas teh di ruang tamu bersama ibuku.


"Hei! Hei! Pamanmu tidak kau sapa?" aku melirik sesosok laki-laki bertubuh tinggi itu memasuki rumah bersama ayah.

"Paman?!
Oh? Mana oleh-olehku?" sekarang otakku hanya dipenuhi oleh-oleh yang dijanjikan dari sepasang suami istri itu.

"Kau ini, cium dulu pipiku. Baru aku berikan oleh-olehnya." sahut paman, ikut duduk disofa.

"Aish, dia sudah besar. Bukan anak delapan tahun lagi." ucap bibi dan mencubit lengan paman.

"Hahaha, sebesar apapun dia.
Dia tetap keponakanku satu-satunya." seru paman dengan mata yang terus menatapku.

Hahaha..
Mereka benar-benar tidak berubah.
Padahal sudah hampir tiga tahun mereka tidak berkunjung kesini karena harus pindah ke Tokyo.

"Cepat turun, kau mau oleh-olehmu tidak?" seru bibi sambil menunjukkan beberapa kantung dan kotak padaku.

Dengan secepat kilat aku membawa tubuhku kembali melangkah turun.
Berlari kesofa dan memeluk erat nenek, bibi, dan paman, tidak lupa juga mencium pipi ketiganya.

- IMAGINE WITH BTS - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang