89. (❤ Suga) Basketball

10.8K 964 64
                                    

Min Yoongi ❤ Reader

###

Benda bulat itu melayang dan masuk tepat pada ring, membuat bunyi bising karena pantulannya saat menyentuh lantai. Suara gesekan sepatu ikut menyumbangkan irama pada ruangan besar ini.

Tiba-tiba saja lamunanku buyar saat benda bulat yang sejak tadi memantul sekarang tengah mengelinding kearahku.

"Kenapa melamun?"

Aku mendongakkan kepalaku, menatap wajah berkeringat seorang pria yang melangkah kearahku.

"Sudah selesai?" tanyaku.

Ia mengangguk dan menggeledah isi tasku.

"Kau tidak bawa air?" tanyanya, setelah mengeluarkan buku-buku pelajaranku dari dalam tas.

Aku menggeleng, "Memangnya aku ikut klub basket sepertimu?"

"Aish, setidaknya bawakan aku air minum." keluhnya.

Aku terkekeh pelan, "Baiklah, aku akan membelinya." ucapku berniat untuk berdiri.

"Tidak usah, aku akan membelinya sendiri. Kau ingin apa?"

Aku berpikir sejenak.

"Aku tahu, tak usah pura-pura berpikir." desahnya.

Aku mendengus, "Jika kau tahu kenapa bertanya? Dasar bodoh."

Laki-laki itu mendekat dan menempelkan wajahnya yang penuh keringat pada lengan seragamku.

"Hei! Yoongi! Sialan!" teriakku dan mendorongnya menjauh.

Yoongi tertawa, "Sahabat mana yang tidak tahu minuman favorit teman dekatnya? Aku berangkat!"

Aku mendengus kesal, memegang lengan seragamku yang basah sebagian karena ulah laki-laki bermarga Min itu.

Aku juga kesal, karena ia mengatakan kata itu lagi.

Tanganku menggapai bola basket yang berhenti menggelinding didekatku tadi. Bola yang 2 tahun yang lalu kuberikan untuknya sebagai hadiah ulangtahun, bola ini sudah terlihat kusam.

Sama kusamnya dengan perasaanku.

Adik kelas kami memberikan julukan vampire padanya, karena kulitnya yang putih pucat.

Namun bagiku dia bukanlah vampire, melainkan penyihir.

Orang itu sudah menjeratku kedalam mantranya selama 3 tahun.

Dan karena label 'Sahabat' itu...

Aku tidak bisa menyatakan perasaanku padanya.



"Woi! Ngelamun lagi kan?"

"Hah! Sialan! Apa tidak bisa kau datang tanpa menakuti seperti itu?!" responku pada laki-laki yang membawa dua botol minuman.

Yoongi mendengus dan duduk disampingku, "Itu karena kau terlalu banyak melamun." ia melirikku sekilas dan meneguk minuman miliknya.
"Sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan?" tambahnya.

Aku menggeleng sambil mengenggam botol minuman milikku.

"Hah... Kau tidak ingin cerita? Ya sudah."

Tangan putih Yoongi menggapai bolanya yang tadi sempat kupeluk erat.
Mataku kembali mengikuti langkahnya, ia mengitari lapangan seakan tengah bertarung dengan tim lawan dan melompat memasukkan bolanya sekali lagi.

Matanya tiba-tiba saja menangkap basah diriku, ia tersenyum. "Bagaimana? Aku sangat keren, bukan?"

Aku mendengus, menyembunyikan detak jantungku yang mungkin bisa saja terdengar didalam ruangan ini.

- IMAGINE WITH BTS - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang