97. (❤ Suga) Ubah dia

9.7K 798 62
                                    


Min Yoongi ❤ Reader

###

Kursi-kursi berdecit saling ditarik dan bergeser disaat ruangan yang biasa digunakan untuk rapat kembali terisi oleh orang-orang penting didalam sekolah.

Dan kenapa aku bisa berada disini?

Coba tebak.


"Lihat ini." seru seorang pria yang duduk pada ujung meja sebagai pemimpin rapat kali ini, dan sebelumnya.

Pria itu menunjuk sesuatu yang tertampilkan pada layar putih dibelakangnya, gambar yang ia suguhkan dari laptopnya tertampil pada layar itu.

Pria itu menunjuk sesuatu yang tertampilkan pada layar putih dibelakangnya, gambar yang ia suguhkan dari laptopnya tertampil pada layar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kedua alis mataku tertaut, sepertinya aku mengenal wajah-wajah standar itu.

"Ada apa dengan mereka, Pak?"

"Apa mereka membuat ulah lagi?"

Pertanyaan demi pertanyaan terlontar dari bibir anggota rapat yang lebih kami kenal sebagai pengajar disekolah.

Pemimpin rapat- Kepala sekolah berdehem terlebih dahulu, "Aku berencana untuk mengubah prilaku mereka, terlebih untuk laki-laki ini." ia menunjuk salah satu murid disana.

"Kau mengenalnya, bukan?" lanjut beliau.

Matanya jelas tertuju padaku.

Aku mengangguk.

"Dia sekelas denganmu, bukan?" tanya beliau, lagi.

Kali ini aku membuka bibirku, "Iya."

Kepala sekolah tersenyum padaku, "Maka kau pasti tahu apa tujuanku membawamu pada rapat mendadak kali ini, (yn)."

Semua mata kembali menatapku.

Aku meneguk salivaku.

Semoga saja tebakan yang ada diotakku ini salah.

Beliau kembali tersenyum, "Ubah dia."

Sial, tebakanku benar.

***

"Dia terlalu banyak membuat masalah."

"Lihatlah bagaimana nilainya."

"Lihat berapa kali dia membolos."

"Dia tidak sebodoh yang lain, jadi pasti mudah membuatnya lebih baik."

"Kau pasti bisa melakukannya, (yn)."

"Bodo amat!" teriakku, bersamaan dengan hentakkan kakiku pada tangga terakhir.

"Mau dia bolos, mau dia bodoh, pintar, bisulan, panuan, itu bukan urusanku!" ketusku, lagi.

Aku menghembuskan napasku kasar, kembali mengambil langkah menuju kelas.

- IMAGINE WITH BTS - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang