Kim Seokjin ❤ Reader
###
Mungkin….
Sebagian umat manusia yang berada di bumi, lebih nyaman untuk jatuh cinta sendiri.
Enggan menyatakan isi hati.
"Kak Seok Jin!"
Mereka memilih untuk terperangkap sendiri
bersama bayangan, tanpa berniat mengakui."Aku suka sama kakak! Ayo, pacaran!"
Tapi mereka bukan aku.
"Gila! Kau bilang apa barusan? Kau kumat, ya? Ayo, pergi!."
Soyeon berteriak sambil menarik bagian belakang kerah baju milikku, sedangkan aku masih berdiri tegak menatap seorang pria yang mematung dengan wajah setengah shock namun masih sangat tampan dimataku.
"Hah?"
Akhirnya bibir tebal nan menggoda itu mengeluarkan suara, bersamaan dengan mimik wajah tegas dengan alis mata yang hampir menyatu, keningnya berkerut meminta penjelasan lebih rinci seakan teriakanku yang cukup keras—yang sampai membuat murid-murid yang lewat berhenti memperhatikan itu tidak terserap oleh telinganya.
Soyeon dengan cepat menarik lenganku, "Ah, HAHA! Maaf, kak! Temanku ini agak sinting, memang. Sepertinya isi kepalanya kesumbat cilok tadi."
Aku berusaha melepaskan tangan Soyeon dari lenganku.
"Aku suka kakak! Ayo, jadian denganku!" ulangku, sekali lagi.
Orang yang sama memukul bahuku cukup keras, membuat orang-orang disekitar kami tertawa, "Kau sudah gila, ya?!"
Belum sempat aku menjawab perkataan Soyeon, Kak Jin malah mendengus dan berbalik melanjutkan perjalanannya keluar dari kantin.
Soyeon memukul punggungku dengan keras, berkali-kali sampai tangannya sakit.
"KAU GADIS SINTING!" dia terus berteriak, kemudian menarikku keluar dari kantin dan menuju ke kelas.
Aku diam, menatap tubuh tinggi tegap itu semakin jauh. Otakku berpikir, apakah timing-nya kurang pas hingga dia tidak menjawab pernyataanku? Apa karena kantin tempat yang terlalu ramai untuk menyatakan cinta? Iya, mungkin karena dia malu dan juga sepertinya dia tidak begitu mendengar ucapanku tadi.
"Aku harus mencobanya lagi," desisku.
"APANYA YANG MENCOBA LAGI, HAH?! MAU MATI KAU?!" Soyeon menarik pipiku dan mendorongku duduk di bangkunya.
"(yn), kau ini…" dia menarik napas, "kau ini kenapa sebenarnya? Kebelet pacaran?"
Aku memperbaiki cara dudukku yang kurang nyaman, kemudian menggeleng.
"Jadi apa maksudmu tadi? Tiba-tiba mengatakan kau menyukai Kak Jin? Kau tidak tahu bagaimana pengaruhnya di sekolah ini?"
Aku mengangguk, antusias. Aku pasti tahu bagaimana menariknya seorang kakak kelas yang satu itu. Dia calon penerima beasiswa di salah satu kampus terbaik, belum lagi dengan kemampuannya dalam memimpin selagi dia menjadi ketua OSIS, ditambah lagi dengan wajah tampan nan mempesona yang terukir tanpa celah yang pantas untuk menjadi ciptaan paling sempurna.
"Berhenti mengangguk-angguk! Kau tahu bukan, dia terkenal dengan jabatannya sebagai manusia paling cuek di sekolah ini? Kau tidak malu diperlakukan seperti tadi?!"
Bibirku maju beberapa senti. Ah, aku lupa dengan daya tariknya yang satu itu. Dia manusia tampan yang cuek dengan sekitarnya, bahkan dengan gurupun dia acuh tak acuh. Dilengkapi dengan tatapannya yang dalam itu membuat jantung berdebar-debar.
KAMU SEDANG MEMBACA
- IMAGINE WITH BTS - [REVISI]
FanfictionReader ❤ BTS Kumpulan cerita pendek tentang kehidupanmu bersama Bangtan Boys. Dengan sejuta bumbu rahasia di dalamnya, kau bisa mencicipinya sendiri dan menjadikannya sebagai bacaan favoritmu. ✨FInotV, 281215