- IMAGINE WITH BTS - [REVISI]

67. (❤ Jungkook) Jadi, Siapa dia?

Jeon Jungkook ❤ Reader

××××××××

Pakailah baju yang lebih perempuan.

Bisikan yang dihiasi suara bentakkan ayah melantun dikepalaku.

"Apa-apaan ini?!"

Suaraku memenuhi apartemen luas ini, mataku terus menatap paket yang baru saja kudapat. Sebuah kotak putih yang berisi gaun merah selutut, mungkin wanita pada umumnya akan menyukai kiriman ini.

Tapi bagiku yang keluar rumah hanya dengan kaos, jaket kulit, dan jeans andalan, gaun ini begitu tidak, ugh, cocok untukku.
Membuatku mual untuk membayangkan saat gadis tomboy sepertiku memakainya.

Dan apa ini?

Highhell? Haik hiil? Heck heel?
Entah apa namanya, tapi... oh astaga!
Bagaimana bisa ayah mengirimkanku ini?
Sandal, eh?, sepatu tinggi?
Untukku? Untuk anaknya ini?
Hell.

***

"Ayah! Apa ini?"

"Oh? Kirimannya sudah datang?"

"Ck, apa maksud ayah dengan barang-barang memuakkan ini?!"

"Untuk kau pakai nanti malam."

"Untuk kupakai-- apa?"

"Untuk nanti malam, kau harus pergi ke Restoran milik Pamanmu."

"Huh?! Apa? Kenapa?!
Maksudku, apa tujuannya dan mengapa?!"

"Ck, ayah tidak menerima penolakan!
Sopir ayah akan menjemputmu tepat jam 7.
Ingat, berdandanlah secantik mungkin."

"AYAH!!!"

Tut... Tut...

Oh Man, Holy Shit!

Rencana apa lagi yang sedang dibuat oleh pria tua itu?!
Ck, menyebalkan!

Kuhentakkan kakiku dan melemparkan kotak putih itu sembarangan sebelum memasuki kamar.

***

Ting... tong...

"Ngh... Siapa?"

Ting... Tong...

"Iya.. Iya! Sebentar! Ck, dasar tidak sabaran!"

Kulangkahkan kakiku menuju pintu depan, bersiap memberikan teriakan mautku sebagai penyambutan kepada pengganggu tidurku dibalik pintu.

"Siapa?!"

"Oh astaga! Kau mengagetkanku!" laki-laki berjas hitam didepanku terkejut.
Pria berkulit putih itu mengusap dadanya dan menatapku tajam.

Ia mendengus, sedangkan aku masih membulatkan mataku. "Kau masih belum bersiap? Cepatlah!" bentakkan dari bibir menggoda itu menyadarkanku.

Tampan. Siapa pria ini?
Apa kami seumuran?
Dia terlihat sedikit lebih muda dariku.

"Hei, nona! Jangan banyak melamun.
Cepatlah pakai gaunmu dan turun kebawah.
Aku menunggu dimobil."

"Huh?"

Ia melangkah mendekat kearahku yang masih berdiri ditengah pintu.
"Aku memberimu waktu 15 menit, jika kau masih belum selesai. Aku akan meninggalkanmu."