Rita mengajak ku pergi ke Toilet, Nia dan Keira juga ikut. Mereka banyak bertanya padaku, tapi aku diam. Aku tidak mau me2njawab. Aku tidak ada kekuatan untuk bicara.
Sampai di Toilet, aku langsung masuk dan mengunci diriku disalah satu toilet. Aku dia duduk disana. Aku melipat kedua kaki ku, menunduk seperti menciun lutut ku. Aku menangis disna. Walau seragam ku kotor karna tumpahan orange juice itu aku tidak peduli. Aku malu pada diriku sendiri. Pasti banyak yang membicarakan ku sekarang ini.
"LUNAA! LUNA! Buka pintunya sekarang juga! Lo keluar dari toilet Lun! Bentar lagi masuk!"Kata Keira. Aku terdiam.
Aku gak peduli Kei.
"Lunaa! Pliss. Luna, lo kelusr dong jangan ngurung diri gitu. Lo keluar sekarang juga ya? Bersihin seragam lo."Kata Nia. Dan aku masih diam tidak menjawab.
Aku gak peduli seragam ku kotor Nia
"Lunaa, pliss keluar ya? Jangan diem gitu. Kami khawatir disini luna. Ayolah, keluar ya Luna? Kita gak akan banyak tanya dah, ayo keluar Luna"Kata Rita. Aku masih tidak mau bicara.
Makasih udah khawatir Rit. Tapi aku gak kuat untuk keluar dan yang ada aku malah membuat kalian malu karna mau berteman dengan ku.
"LUNA! Lo keluar sekarang juga! Gue gak mau lo kayak gini terus! Gue mau ngasih baju olahraga gue ke lo. Lo pake ini dulu ganti seragam lo."Kata seorang laki-laki. Aku mengenal suara ini. Noel. Bagaimana dia bisa masuk sini?
"Noel? Lo apa-apaan masuk toilet cewek? Mesum bgt sumpah!"Kata Keira.
"Udah lo diem aja! Mending Lo jaga pintu depan supaya gak ada murid lain masuk kesini dan gue gak ketauan"Kata Noel.
"Ayok Nia, kita jaga di depan"Kata Keira mengajak Nia.
"Luna, gue mohon lo keluar. Lo harus kuat Lun! Jangan jadi pengecut! Luna yang gue kenal gak kayak gini! Mana Luna yang semangat? Yang Bahagia? Yang senang walau lagi susah. Lo keluar sekarang juga, ganti seragam lo dan lo harus kuat menghadapi ini Lun! Jangan diem kayak gini dong Lun! Gue gak suka!"Kata Noel. Aku tertegun mendengarnya.
"Jadi lo kenal Luna dalem banget ya? Sampai tau sifat-sifatnya, lagian dapet darimana seragam itu?"Tanya Rita.
"Ah, jelas. Gue kan sepupunya. Gue selalu bawa pakaian olahraga tiap hari walau gak ada pelajarannya"Kata Noel. Aku pun membuka kunci toiletnya. Pintu terbuka. Dan Noel langsung membuka pintu toiletnya. Dia syok melihatku duduk di toilet. Noel dan Rita diam tak bisa berkata-kata. Lalu Noel dibantu oleh Rita membantu ku untuk berdiri.
"Lo ganti seragam lo ya? Gue keluar dulu. Rita, tolong bantu Luna ya?"Kata Noel lalu pergi keluar dari toilet. Rita menatap ku terdiam. Dari sorot matanya gue tau dia pngn bnyk bertanya tapi dia tau waktunya blm tepat untuk bertanya.
"Gue bantu ya?"Kata Rita tersenyum. Aku pun balas tersenyum walau masih memaksa keadaa ku. Aku mengganti seragam ku dengan pakaian olahraga.
seragamnya sedikit kebesaran saat aku memakainya. Aku melihat bayangan diriku di cermin. Muka ku pucat sekali. Seperti mayat hidup."Lo ijin dulu ya? Gue panggil guru piket untuk ngijinin lo pulang ya?"Tanya Rita. Dan aku menggeleng lemas. Aku tidak mau pulang. Pasti Mama dan Papacakan khawatir dengan keadaan ku. Apalagi ini masih jam 11 aku tidak mau keberangkatan papa jadi batal.
"Yaudh, gue antar ke UKS ya?"Tanya Rita dan aku mengangguk lemas. Rita pun membantu ku berjalan. Aku dan Rita keluar dari toilet bersama.
"Luna!"Kata Keira dan Nia bersamaan. Mereka berdua juga membantu ku berjalan.
"Kita antar Luna ke UKS. Dia gak mau pulang"Kata Rita.
"Oke"Kata Keira dan Nia kompak.
"Makasih banget Rit,Kei,Nia"Kataku pelan dan lemas. Mereka bertiga tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me
Teen Fiction••••• Luna Ariesya. Gadis yang selalu merasakan cinta yang tak terbalaskan, atau kita sering mendengarnya dengan sebutan 'Cinta Bertepuk Sebelah Tangan'. Luna sama seperti gadis lainnya, ingin merasakan bagaimana rasanya dicintai. Saat ia berharap i...