Part 20

1.5K 55 0
                                    

Jam 19.00

Mama membawakan makanan ke kamar ku. Mama khawatir dengan keadaan ku, dan Mama juga khawatir dengan Noel yang wajahnya lebam di sudut bibirnya. Lalu Mama menyuruh ku untuk istirahat setelah makan dan minum obat. Tapi apa, aku bukannya tidur malah main handphone

Ah iya, aku kan punya Line kak Irvan.

Luna Ariesya : Hai kak.

Tak lama kemudian, dibalas. Aku pun berkeringat dingin saking gugupnya.

Michael Irvan : iya knp dik?

Luna Ariesya : gak knp kak. Maaf ganggu kak.

Michael Irvan : iya gpp, gk ganggu kok.

Luna Ariesya : ah iya deh kak.

Aku sempat sakit hati saat melihat status yang di pajang Kak Irvan 'Paramitha Kenzia'.

Michael Irvan : gmna keadaan lo? Baik-baik aja? Dibawa kerumah sakit gak?

Luna Ariesya : mendingan kok kak. Gk kak, gak parah amat jugaan.

Michael Irvan : nunggu parah dulu berarti?

Luna Ariesya : gak mungkin lah kak😐 ya kan cuman pingsan biasa. Dulu juga sering gini kok.

Michael Irvan : ah iya, maaf tadi kakak mukul tmn lo itu.

Jadi kak Irvan yang mukul? Tapi kenapa?

Luna Ariesya : kenapa mukul Noel kak?

Michael Irvan : tadi kakak liat dia bawa lo tak sadarkan diri ke dalam mobil. Ya jadi salah paham gitu.

Luna Ariesya : pantes lebam gtu di sudut bibirnya. Yaudah deh kak. Mau istirahat dulu, bye.

Kak Irvan hanya meng-read line ku saja. Aku kesal. Namun juga senang karna tumben line sama kak Irvan.

Setelah itu, aku menaruh ponsel ku di atas meja samping tempat tidur ku dan tidur.

Aku tertidur sebentar, namun aku terbangun lagi. Aku mengerjapkan mataku berkali-kali. Aku melihat jam dinding. Jam menunjukan pukul 22.10. Seharusnya aku sudah tertidur dari tadi. Tapi perasaan ku gak enak. Entah kenapa, hari ini Vero gak mengusik ku tapi itu malah mengganggu ku. Apa besok akan jadi hari yang tidak menyenangkan? Entahlah. Aku mencoba tertidur. Tapi aku terbangun lagi. Ada apa dengan diriku sebenarnya? Kenapa aku belakangan ini begini?
•••••
Keesokan paginya. Aku sarapan bersama Mama, dan Noel. Mereka menatapku terheran.

"Lunaa. Kemarin gak tidur ya? Kenapa matanya kyk panda ada lingkaran hitamnya"Tanya Mama khawatir. Lalu aku tersenyum tipis.

"Luna juga gak tau kenapa bisa gini"

"Luna hari ini gak usah sekolah ya? Mama telpon ke sekolah sekarang"Kata Mama. Lalu aku menjawab dengan cepat.

"Jangann!"Seru ku. Lalu Mama menatapku bingung.

"Ah, Luna kan udah pake seragam sekolah, masa gausah sekolah? Trus sekarang luna juga ada ulangan Bahasa Indonesia, ya kan Noel?"Kataku pada Noel. Lalu Noel menatapku bingung dan menaikan satu alisnya.

"Eng--"Blm selesai Noel bicara. Aku mencubit pinggangnya. Dan dia menjerit kesakitan. Aku pun menatapnya mendelik.

"Aw--ah, iya tante. Hari ini ada ulangan Bahasa Indonesia"Kata Noel nyengir. Aku pun tersenyun. Padahal sebenarnya tidak ada ulangan sama sekali hari ini.

Alasan aku semangat pergi ke sekolah karna aku ingin bertegur sapa dengan Kak Irvan. Aku tak sabar menunggu nya.

"Ma, luna berangkat dulu ya.. dadahh.."Kataku pamit dan mencium kedua pipi Mama lalu berjalan keluar masuk ke mobil. 

Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang